Katajari.com – Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Agus Andrianto menyempatkan waktu panen raya padi di Desa Penggalaman, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Selasa (3/10/2023) pagi.
Kegiatan panen raya padi di Desa Penggalaman merupakan rangkaian kunjungan kerja (Kunker) Wakapolri di Provinsi Kalsel.
Ia disambut Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Kapolda Irjen Pol Andi Rian Djajadi, Ketua DPRD Kalsel Supian HK, Ketua DPRD Kabupaten Banjar HM Rofiqi, Bupati Banjar H Saidi Mansyur, Wakil Bupati Banjar Said Idrus Al-Habsyie.
Kemudian, pimpinan instansi vertikal Kalsel, Forkopimda Kalsel dan Kabupaten Banjar, juga camat serta pambakal setempat.
Wakapolri Komjen Agus Andrianto menyampaikan apresiasi atas apa yang telah dikerjakan Pemprov Kalsel dan Pemkab Banjar untuk mendukung gerakan kerja nasional.
Membangun ketahan pangan di seluruh wilayah Indonesia, salah satunya panen raya dan tanam ulang padi.
Sebagaimana disampaikan oleh Presiden Jokowi bahwa krisis pangan mengancam hampir diseluruh negara, bahkan 20 negara lebih melarang eksplor pangannya ke negara lain.
”Kita harus bersyukur atas apa yang diberikan Allah subhanahu wa taala seperti alamnya yang luar biasa indah, subur dan memiliki kekayaan baik di darat maupun laut,” katanya.
Tentunya ini merupakan berkah untuk kita, sehingga sambung dia, kita bisa mengoptimalkan dengan sebaik-baiknya maka akan menjadi salah satu negara yang mampu bukan hanya menopang kebutuhan pangan dalam negeri tetapi juga dunia.
Ia berharap dengan dukungan masyarakat, wilayah-wilayah produktif tidak bisa dibudidayakan untuk membangun ketahan pangan, melalui bupati/walikota yang ada di daerah.
Agar bisa mengimbau dan mendorong masyarakat membangun komunitas pelestarian lingkungan hidup nantinya akan mendapatkan value dari emisi karbon.
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor menyebut keberhasilan sektor pertanian khususnya di musim kemarau di tengah adanya fenomena El nino yang ditandai dengan panen raya dan tanam padi ini tidak lepas dari berbagai pihak.
Mulai dari petani sebagai ujung tombak, pemerintah daerah dan kabupaten/kota, penyuluh serta dari jajaran TNI Polri.
Sementara, Bupati Banjar H Saidi Mansyur mengatakan, Kabupaten Banjar yang dikenal sebagai “Kindai Limpuar” telah lama menjadi kebanggaan Kalsel, terutama dalam hal produksi padi.
Desa Penggalaman, di Kecamatan Martapura Barat, termasuk lumbung padi dengan luas sawah mencapai lebih dari 5.106 hektar.
” Kegiatan panen padi dan menanam padi, dapat dimaknai sebagai manifestasi semangat gotong-royong dan kerja sama yang telah menjadi ciri khas masyarakat Banjar,” ucapnya.
Dalam kegiatan ini, Kita menanam padi varietas sentani, yang merupakan varietas benih unggul, di lahan seluas 1 hektar.
“Sementara itu, padi varietas siam madu, varietas lokal pendek, dipanen dari lahan seluas 1 hektar. Luas panen ini masih merupakan sebagian kecil dari potensi yang kita miliki,” ungkapnya.
Saidi menjelaskan, saat ini luas tanam padi di Kabupaten Banjar untuk musim tanam tahun 2022/2023 mencapai 56.701 hektare.
Hingga bulan September 2023, luas panen telah mencapai 49.299 hektare dengan perkiraan produksi mencapai 167.616 ton gabah kering gabah (GKG) dengan produktivitas rata-rata 3,4 ton per hektare.
Lebih jauh dirinya menyatakan target Gerakan Nasional di Kabupaten Banjar adalah 981 hektare.
Hingga saat ini, usulan dari kelompok tani sudah mencapai 1.841 hektare, termasuk dari kegiatan bantuan Gerakan Nasional (GERNAS) sebesar 864 hektare dan kegiatan pengembangan padi rawa seluas 977 hektare.
“Mari kita jadikan Kabupaten Banjar sebagai contoh keberhasilan dalam mencapai swasembada pangan, meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan. Dengan semangat gotong-royong dan kerja keras, saya yakin kita akan mencapai keberhasilan,” paparnya. (kjc)