Katajari.com – Sebanyak 2.000 Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA) telah dikukuhkan Presiden Joko Widodo, dalam peningkatan resonansi petani milenial di seluruh Indonesia.
Pengukuhan dilaksanakan secara online dan diikuti petani milenial di seluruh tanah air Indonesia.
Dengan adanya pengukuhan ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) optimistis masa depan pertanian Indonesia cerah.
“Penumbuhan petani milenial harus terus didorong secara masif dengan mengoptimalkan peran Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan yang sudah dikukuhkan,” kata Mentan SYL saat mengukuhkan Komda JPN di Serpong, Tangerang, Banten, Rabu (21/10/2021).
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan, penumbuhan petani milenial harus terus didorong secara masif dengan mengoptimalkan peran DPM dan DPA yang sudah dikukuhkan.
“Pembentukan Komda JPN ini dimaksudkan untuk mengkoordinasikan informasi dan program-program pembangunan di setiap kabupaten dengan cepat,” ujar Dedi Nursyamsi.
Dikatakannya, Komda juga berperan penting dalam mendorong pengembangan jejaring usaha petani milenial di wilayahnya. Saat ini telah terdata lebih dari 10.000 petani milenial dari 47 (empat puluh tujuh) kabupaten di 10 provinsi.
Cakupan provinsi untuk tahap pertama meliputi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan.
Sedangkan pendataan JPN tahap kedua telah dilakukan di 70 kabupaten dari 23 provinsi meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung.
Kemudian, Bengkulu, Jambi, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat.
Salah satu Provinsi yang mendapatkan Program JPN Kementan adalah Kalimantan Barat (Kalbar).
Di Kalimantan Barat sendiri terdapat 3 Kabupaten yang menjadi pelaksanaan dari JPN ini, diantaranya: Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, dan Sambas, dengan koordinasi dan pengawal dilakukan UPT Kementan yaitu SMK-PP N Banjarbaru.
Salah satu penggerak dalan program JPN ini adalah DPM Kalbar yaitu Firminus Dodi, petani milenial dari Kabupaten Landak, yang juga satu-satunya DPM tahun 2020/2021 dari Kalimantan Barat.
Ia bertugas sebagai koordinator, penggerak dan penjaring para petani mileinial antara umur 17 sd 39 tahun di 3 kabupaten diatas.
Sebagai Koordinator wilayah di Kalbar, Dodi mengatakan, siap bertanggung jawab di Kalbar. Ia bersyukur dapat ikut mendukung program Kementan.
“Karena Jaringan Petani Nasional ini akan sama-sama menghimpun petani-petani muda yang ada Kalbar,” katanya Jumat, (24/12/2021).
Harapannya terhadap petani-petani di Kalbar bisa disatukan di JPN sehingga bersama-sama maju, melalui potensi dan usaha yang kita lakukan, dan bisa membuka lapangan pekerjaan, membantu pemerintah daerah dan Indonesia.
“Di masa pandemi ini salah satu sektor yang mampu bertahan adalah sektor pertanian dan sektor ini adalah sektor yang menjanjikan. Maka ayo pemuda-pemuda untuk terjun di sektor pertanian dan bagi petani milenial mari bergabung di Jaringan Pertanian Nasional,” ujarnya
Walau sebagai sarjana lulusan Pendidikan Guru tidak menyurutkan minat Dodi untuk terjun dan semangat terjun di sector pertanian.
Firminus Dodi sendiri merupakan petani milenial dari Kabupaten Landak, yang berjarak 130an km dari Ibukota Kalbar, Pontianak.
Dodi Bersama kelompoknya mengembangkan usaha Pengolahan Jagung pakan ternak sejak tahun 2019. Selain itu Dodi juga mengembangkan penggilingan padi serta bergerak di bidang hortikultura sayur-sayuran. (Tim Ekspos SMK-PP Negeri Banjarbaru)