Anies Baswedan di Kalimantan Selatan Disambut Isu Sosial Lokal

Calon Presiden (Capres) dari koalisi perubahan Anies Baswedan di Wetland Square Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel), Selasa (5/12/2023). (Foto: TKD Kalsel AMIN /katajari.com)

Katajari.com – Kedatangan Calon Presiden (Capres) dari koalisi perubahan Anies Baswedan di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) disambut desakan pertanyaan isu sosial lokal dari anak muda milenial Kota Banjarmasin, notabene adalah mahasiswa dari beberapa universitas di Kalsel.

Dari pengamatan media ini di tempat pertemuan Wetland Squere Jalan Ahmad Yani Km 3 Banjarmasin, Selasa(5/12/2023) dengan ratusan anak muda, satu persatu pertanyaan kaum milenial yang berjumlah kurang lebih 300 orang itu dijawab gamblang oleh mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Dari berbagai isu sosial yang disampaikan, di antarannya mengenai kekuasaan oligarki dan kekerasan di sekolah.

Menanggapi pertanyaan seorang perempuan muda bernama Rahmah tentang persoalan kekerasan di sekolah atau perundungan, Anies mengatakan selama ini tidak ada dari Dinas Pendidikan membentuk sebuah komite atau tenaga pendidik khusus mengurus tentang kekerasan di sekolah.

“Selama ini ketika kekerasan terjadi di sekolah diselesaikan dengan tinggal memanggil polisi dan dianggap tindakan kriminal bukan masalah pendidikan,” ungkapnya.

Lanjut Anies, seharusnya dibentuk sebuah tim khusus menangani kekerasan di lembaga pendidikan.

Misalkan dibentuk gugus tugas pencegahan kekerasan siswa.

” Terdiri dari siswa, orang tua, guru, ahli psikologi anak, dan berikutnya unsur pemerintah,” terangnya.

Lalu kemudian dibikin papan nama dan dicantumkan nama serta nomor telepon petugas gugus tugas tersebut.

“Sehingga ketika terjadi kekerasan di sekolah, pihak sekolah maupun pelajarnya dapat menghubungi langsung petugas gugus tugas,” jelasnya.

Kemudian isu menarik lainnya, mengenai kekuasaan oligarki di Kalsel.

“Saya tidak akan memberantas oligarki tetapi memberantas ketidakadilan,” respon Anies menjawab pertanyaan seorang mahasiswa bernama Nuril.

Menurut Anies, bukan subjeknya tetapi jika menimbulkan ketidakadilan maka permasalahan itu yang harus dituntaskan.

Setiap jawaban dan responnya yang lugas, jelas dan mudah di mengerti itu selalu disambut dengan tepuk tangan dan senyum para kaum milenial tersebut.

Acara dengan tema “Desak Anies” itu berakhir dalam kurang lebih 2 jam.

Kedatangan Anies Baswedan di Wetland Squere didampingi Ketua TKD Kalsel Awan Subarkah dan Tokoh Politisi Partai PKS Habib Abu Bakar Al Habsy dan Ketua DPW Partai Nasdem Haji Mansyur, juga Ketua DPW Partai Ummat Kasel Sugeng Susanto. (kjc)

Tinggalkan Balasan