Katajari.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memfasilitasi kegiatan Pelatihan Operator Geospasial yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar melalui Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan.
Kegiatan ini berlangsung pada Senin 1 Oktober – Rabu 3 Oktober 2024, bertempat di aula Bappeda Provinsi Kalsel di Banjarbaru.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Hanafi, S.H., didampingi Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Provinsi Kalsel, Anisa Murni, S.T., M.T.
Pelatihan ini dihadiri oleh berbagai dinas dari Kabupaten Banjar, termasuk di antaranya Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta dinas lainnya yang terkait.
Dalam sambutannya, Anisa Murni menjelaskan bahwa penyelenggaraan informasi Geospasial berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial bertujuan untuk menjamin ketepatan dan akurasi data spasial dalam perencanaan pembangunan.
“Undang-undang ini disusun untuk memastikan bahwa data geospasial yang digunakan dalam perencanaan pembangunan dapat diakses secara mudah, tepat, dan dapat diandalkan oleh seluruh pihak terkait,” ungkap Anisa.
Ia mengatakan, informasi geospasial yang akurat akan menjadi landasan penting dalam setiap tahap pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
Sementara itu, Hanafi dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan atas dukungan mereka dalam pelaksanaan pelatihan ini.
“Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas operator geospasial di Kabupaten Banjar agar mampu memanfaatkan data geospasial secara optimal dalam perencanaan pembangunan,” ujar Hanafi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bappeda Provinsi Kalsel, Dr. Ir. Ariadi Noor, M.Si., yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, memperkenalkan Geo-AI Studio Geospatial Artificial Intelligence Studio yang saat ini dimiliki oleh Provinsi Kalimantan Selatan.
“Geo-AI Studio ini adalah satu-satunya di Indonesia, dan seluruh kabupaten kota di Kalimantan Selatan dapat memanfaatkannya. Kita ingin menciptakan perencanaan pembangunan yang berbasis data dan teknologi yang akurat serta berkualitas,” ungkapnya.
Di sela-sela kegiatan pelatihan, Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Hj. Herlina Maulidah, S.T., M.T., yang saat ini tengah mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XII Tahun 2024, turut memperkenalkan inovasi terbaru bernama SUTIL TARAIT.
Sistem ini merupakan platform berbasis spasial yang mengintegrasikan berbagai data perencanaan infrastruktur.
“SUTIL TARAIT adalah solusi inovatif yang memungkinkan sinergi data antarinstansi dalam pengelolaan perencanaan pembangunan infrastruktur,” jelasnya.
Pelatihan yang merupakan rangkaian dari inovasi SUTIL TARAIT ini dipandu oleh tim Geospasial Bappeda Provinsi Kalsel. Para peserta diminta membawa laptop dan data terkait geospasial yang akan digunakan dalam simulasi pemetaan wilayah di Kabupaten Banjar.
Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan data geospasial di tingkat daerah, demi mendukung pembangunan yang lebih terarah dan berkualitas. (kjc)