Katajari.com – Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, memberikan apresiasi terhadap upaya untuk memperluas akses pendidikan vokasi di bidang pertanian.
Menurutnya, generasi muda harus diberikan kesempatan untuk menjadi pelaku utama dalam sektor pertanian yang inovatif dan berbasis teknologi.
“Kami sangat mendukung program pendidikan vokasi baik pada pendidikan tinggi maupun pendidikan menengah. Sektor pertanian adalah tulang punggung ekonomi bangsa, dan kita membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global,” kata Menteri Pertanian.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti.
Ia menekankan bahwa regenerasi petani muda harus didukung oleh pendidikan berkualitas agar sektor pertanian semakin maju dan berdaya saing.
“Anak-anak muda harus kita dorong untuk terjun ke sektor pertanian dengan bekal ilmu dan keterampilan yang memadai. Salah satu caranya adalah mendukung mereka untuk melanjutkan pendidikan ke lembaga-lembaga pendidikan vokasi, khusunya yang menawarkan program pertanian,” ungkapnya.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru sebagai sekolah vokasi terus meningkatkan pengetahuan siswanya terkait dunia pertanian baik lingkup domestik ataupun mancanegara.
Kali ini 1 orang guru dan 2 orang siswa SMK-PP Negeri Banjarbaru berkesempatan berkunjung ke ke Jepang, dalam rangka program pertukaran pelajar pertanian yang merupakan kerjasama antara Kementerian Pertanian dengan Pemerintah Jepang.
Adapun 1 orang guru yaitu Patmawati selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan 2 orang siswa dari kelas XI Agribisnis Tanaman Perkebunan yaitu Fatnur Fa’I dan M. Ridho Rizky Akbari.
Kunjungan ke Jepang ini dimulai dengan pemberangkatan pada Minggu 9 Maret dan selesai pada Jumat 14 Maret 2025.
Selama di Jepang mereka akan diajak ke Fukui Norin Highschool, Di mana sebelumnya mereka telah berkunjung ke SMK-PP Negeri Banjarbaru di bulan Desember 2024 lalu.

Fatnur Fa’i, salah satu siswa bersyukur atas pencapaian yang saya dapat setelah melewati beberapa seleksi dari beberapa siswa yang mengikuti pelatihan bahasa jepang. Ia juga mendapatkan berbagai pengalaman dan ilmu dari Jepang, khususnya pertanian.
“Saya semangat belajar dalam mencari ilmu di Indonesia maupun di luar negeri. Saya sangat bangga bisa menjadi salah satu yang mewakili dari teman teman di Indonesia melaksanakan kegiatan atau tugas pertukaran pelajar internasional,Indonesia dan Jepang,” terangnya.
Selama di Jepang mendapatkan pengalaman di antaranya, siswa memiliki nilai disiplin tinggi, mengenal sistem pembelajaran pertanian yang jauh lebih modern dengan teknologi, mengenal lebih dekat tentang budaya Jepang.
“Serta mengenal lebih dalam tentang negara jepang, dan mengenal teknologi pertanian jepang seperti Alsintan yang sudah otomatis dan memiliki fitur yang canggih di dalam pertanian”, kata Fatnur Fa’i.
Siswa lainnya, M. Ridho Rizky Akbari mengungkapkan, ia mendapatkan banyak hal yang sangat berharga. Mempelajari tentang pertanian dan teknologi yang sangat maju di Jepang.
Ia juga memperluas pengetahuan saya tentang budaya dan sejarah Jepang yang kaya dan menarik. Selain itu, mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan bahasa Jepang dan berinteraksi dengan masyarakat lokal.
“Pengalaman ini sangat membantu saya dalam memperluas wawasan dan pengetahuan saya tentang dunia, serta mempersiapkan saya untuk menjadi generasi penerus yang lebih baik di bidang pertanian,” pungkas Ridho.
Tidak ketinggalan, Guru Patmawati menyampaikan bahwa selama di Fukui Norin, mereka mengikuti berbagai kegiatan diantaranya pembelajaran pengolahan, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler seni klub tradisional taiko, pertemuan bersama pekerja indonesia di fukui, kunjungan Ke Museum Asakura.
Kemudian melihat pameran pertanian “Fukui Smart Farming” atau “demonstrasi pengoperasian otomatis alat alat pertanian cerdas, drone otomatis, berkeliling kota Fukui, mengikuti pembelajaran, peninjauan fasilitas ubi. (tim ekspos smk pp negeri banjarbaru/kjc)