Katajari.com – Masa nifas adalah waktu yang sangat penting bagi ibu untuk memulihkan kondisi fisik dan emosional setelah persalinan, dan RSD Idaman Kota Banjarbaru memberikan tips untuk perawatan masa nifas setelah persalinan.
Perawatan yang tepat selama masa ini meliputi menjaga kebersihan area kewanitaan, mengontrol perdarahan, mengonsumsi makanan bergizi, dan cukup istirahat.
Semua ini bertujuan agar proses penyembuhan berjalan optimal dan tubuh ibu bisa kembali bugar.
Selain fisik, maka perawatan masa nifas juga mencakup perhatian terhadap kesehatan mental.
Perubahan hormon, kelelahan, dan penyesuaian dengan peran sebagai ibu bisa memicu stres bahkan baby blues.
Oleh karena itu, dukungan dari pasangan, keluarga, dan lingkungan sekitar sangat dibutuhkan agar ibu merasa didengar, dimengerti, dan tidak sendiri dalam menjalani fase ini.
Nah, perawatan masa nifas. Masa nifas atau puerperium adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil).
Sedangkan masa nifas setelah persalinan berlangsung selama kira kira enam minggu.
Karifikasi nifas, puerperium yaitu keputihan di mana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan jalan.
Puerperium intermedia yaitu keputihan menyeluruh alat alat genitalia yang lamanya 6-8 minggu.
Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selamaa hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.
Tujuan masa nifas, menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, imunisasi serta perawatan bayi sehari hari.
Tujuan lainnya untuk mencegah terjadinya infeks dan komplikasi, mendeteksi masalah, mengobati, dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
Memberikan pelayanan KB, untuk mendapatkan kesehatan emosi, memperlancar pembentukan air susu ibu.
Agar penderita dapat melaksanakan perawatan sampai masa nifas selesai, dan dapat memelihara bayi dengan baik, agar pertumbuhan dan perkembangan bayi normal.
Tanda tanda masa nifas, perdarahan pervaginaan, ochea yang berbau busuk dari vagina). Sub involusi uterus (pengecilan rahim yang terganggu). Nyeri perut dan pervis.
Suhu utbuh ibu di atas 38 derajat celcius, pusing dan cemas yang berlebihan. Payudara berubah menjadi merah, panas dan terasa sakit.
Perasaaan sedih yang berkaitan dengan bayi atau bayi blues. Depresi masa nifas, seperti mimpi buruk, insomnia, phobia, kecemasan, meningkatnya senstivitas dan perubahan mood.
Perawatan pada masa nifas, yakni mobilisasi dan istirahat, diet makanan, membersihkan daerah kelamin dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus.
Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelamin.
Mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Luka dirawat dengan baik jangan sampai infeksi, gunakan peralatan dan pakaian yang steril.
Laktasi ibu disuruh mencoba menyusui bayi untuk merangsang timbulnya laktasi. Eliminasi, seperti buang air kecil, buang air besar, dan personal higiene. (kjc)