Katajari.com – Warga pada beberapa desa di Kecamatan Cintapuri Darussalam Kabupaten Banjar masih kesulitan mendapatkan air bersih untuk minum dan memasak, karena dampak dari banjir.
Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) medistribusikan air bersih kepada warga Desa Simpang Lima dan Karya Makmur, Senin (17/2/2025) siang.
Warga setempat bernama Risma mengaku kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan minum dan memasak.
Saat ini ia harus menggunakan air tadah hujan atau membelinya dari pedagang seharga Rp 5 ribu per jerigen, sedangkan kegiatan mandi dan cuci menggunakan air sungai yang asam.
“Air sungai asam, keperluan minum dan masak saya pakai air hujan, bisa juga beli 5 ribu satu jerigen, saya tidak punya sumur,” ucapnya.
Adanya distribusi air bersih oleh BPBD Kabupaten Banjar ke desanya dirasakan sangat membantu dalam pemenuhan keperluan aktivitas harian.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjar Agus Siswanto melalui Kepala Seksi Kedaruratan Muhammad Arifin mengatakan, suplai air bersih oleh pihaknya ke Kecamatan Cintapuri Darussalam sudah berlangsung sepekan terakhir.
“Kalau hari ini di Desa Simpang Lima dan Karya Makmur suplai yang kedua, disusul tim kedua untuk suplai ke desa lainnya,” ucapnya.
Arifin merinci ada 4 desa di kecamatan yang meminta distribusi air bersih kepada BPBD, selain Desa Simpang Lima dan Karya Makmur juga ada Desa Sindang Jaya dan Banua Anyar.
“Sebenarnya hampir semua desa di kecamatan itu masih tergenang, tapi hanya ada 4 aparat desa konfirmasi kepada kita untuk minta suplai air bersih, selagi kita bisa bantu ya kita bantu,” tuturnya.
Banjir yang menggenang di beberapa desa tersebut memang sudah mulai menyurut, hanya sebagian kecil rumah warga dan jalan desa masih tergenang akibat meluapnya air sungai. (kjc)