Katajari.com – Dalam mencetak SDM Pertanian yang unggul dan berdaya saing, Kementerian Pertanian terus melakukan gebrakan.
Selain melalui pelatihan vokasi yang baru-baru ini serentak dilaksanakan diseluruh Indonesia, Kementan mendorong melalui pendidikan vokasi yang juga menjadi kunci terhadap cikal bakal lahirnya petani milenial.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan untuk mendukung pembangunan pertanian, generasi muda mempunyai peran penting.
“Karena, untuk melanjutkan pembangunan di sektor pertanian dibutuhkan dukungan dari SDM pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Dan tentunya itu bisa didapatkan dari bangku pendidikan vokasi,” katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyampaikan bahwa petani milenial mempunyai peran penting dalam melanjutkan pembangunan disektor pertanian.
“SDM pertanian adalah pengungkit terbesar produktivitas pertanian. Maka pendidikan vokasi menjadi salah satu kunci terhadap cikal bakal lahirnya petani milenial,” katanya.
SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai sekolah Pendidikan vokasi bidang pertanian terus berupaya mencipatakan lulusan yang kompeten dan berkemampuan di bidang pertanian.
Salah satu upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan diadakannya Asesmen Nasional.
Kali ini SMK-PP N Banjarbaru yang juga Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian mengadakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), yang dimulai Senin (22/8/2022), selama 2 hari.
ANBK ini diikuti 45 orang siswa kelas XI Tahun Pelajaran 2022/2023 SMK-PP Negeri Banjarbaru ditambah 5 orang sebagai cadangan.
Siswa peserta berasal dari Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, serta Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.
Dijelaskan oleh Fibrian Hendra Kusuma, selaku Ketua ANBK SMK-PP N Banjarbaru, “ANBK sendiri merupakan bentuk asesmen sebagai pengganti Ujian Nasional, dimana dalam ANBK ini yang dinilai adalah satuan pendidikannya,” terangnya.
Lanjut Fibrian, “Peserta ANBK ini merupakan sebagian siswa yang dipilih secara sampling random melalui data di Dapodik, sehingga tidak semua siswa ikut asesmen ini,” pungkasnya.
ANBK di SMK-PP N Banjarbaru sendiri dilaksanakan di Laboratorium Komputer dan Laboratorium Bahasa SMK-PP N Banjarbaru. Bentuk Asesmen berupa Pilihan ganda, Pilihan Ganda Kompleks, Menjodohkan, Isian Singkat, dan Uraian.
Di kesempatan terpisah Kepala SMK-PP N Banjarbaru, Budi Santoso menambahkan, pada simulasi Asesmen Nasional kali ini merupakan program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemendikbud untuk meningkatkan mutu pendidikan.
“Dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan,” terangnya.
Asesmen dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini siswa akan diuji yang terdiri dari 3 instrumen yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM Literasi, Numerasi), Survey Karakter dan Survey Lingkungan Belajar.
Kegiatan di atas adalah salah satu program untuk mencetak SDM Pertanian yang unggul dan berdaya saing, Kementerian Pertanian terus melakukan gebrakan.
Selain melalui pelatihan vokasi yang baru-baru ini serentak dilaksanakan diseluruh Indonesia, Kementan mendorong melalui pendidikan vokasi yang juga menjadi kunci terhadap cikal bakal lahirnya petani milenial. (Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru)