Katajari.com – Kementerian Pertanian terus mendukung transformasi berkelanjutan dan regenerasi petani di daerah pedesaan.
Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) upaya tersebut diwujudkan melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Services (YESS) yang merupakan program kerjasama antara Kementerian Pertanian dengan International Fund For Agricultural Development (IFAD).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menaruh harapan besar pada generasi milenial dalam pembangunan pertanian. Menurutnya milenial harus berani menjadi petani atau mendirikan starup pertanian.
“Usaha pertanian itu paling pasti untuk dilakukan. Selain untuk ekonomi, bisa juga membuka lapangan kerja. Coba bandingkan dengan usaha tambang yang membutuhkan waktu 10 tahun – 20 tahun baru bisa mendatangkan hasil. Kuncinya adalah ada kemauan dan pintar dalam membaca peluang,” sebut Menteri Syahrul.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial.
“Menggunakan kreativitas dan inovasinya. Sehingga, pertanian ke depan menjadi modern. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” jelas Dedi.
Guna terus mencetak generasi muda bidang pertanian terutama di Kalimantan Selatan, Kali ini BPPSDMP, Kementan memaksimalkan peran UPT nya yaitu SMK-PP Negeri Banjarbaru, sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Provinsi Kalimantan Selatan dalam Program YESS.
Sebelumnya, SMK-PP N Banjarbaru melaksanakan kegiatan Public Hearing dan Sosialisasi Inkubator Bisnis, bertempat Aula SMK PP Negeri Banjarbaru, pada Senin (31/7/2023).
Dilanjutkan dengan kegiatan rekruitmen dan seleksi calon tenan inkubator bisnis yang berakhir pada Kamis, (3/8/2023) di SMK-PP N Banjarbaru. Peserta seleksi merupakan petani milenial dari wilayah Program YESS yang berasal dari Kabupaten Banjar, dan Tanah Laut.
Pada proses ini terdapat 10 calon tenan yang mengikuti proses rekruitmen dan seleksi. Peserta yang lulus seleksi pada awal ini kesemuanya alumni SMK-PP N Banjarbaru.
Proses rekruitmen dan seleksi ini, calon tenan mengikuti proses bimbingan dan pelatihan sebelum kemudian melakukan proses presentasi.
Adapun pemateri berasal dari pemateri yang ahli dalam bidangnya seperti Akademisi, Pengusaha, dan Mentor.
Materi yang didapatkan oleh calon tenan ini berupa Inkubasi startup melalui inkubator bisnis, penyusunan business plan dan aksi, pengembangan produk, legal dan izin usaha, pemasaran, branding, kemasan, membangun tim, pemilihan dan penerapan teknologi produksi, membangun jejaring usaha, dan fasilitasi inkubator bisnis.
Terpisah Project Manager (PM) PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana menyampaikan, pihaknya berharap ini bisa di akses dan menjadi menjadi wadah kolaborasi bagi semua pihak.
“Ujungnya menghasilkan wirausaha muda di bidang pertanian yang unggul, maju, mandiri, dan modern,” terangnya.
Setelah mengikuti kegiatan diatas peserta pada kamisnya kemudian melakukan presentasi dan wawancara di hadapan Juri.
Selanjutnya akan dilakukan kunjungan ke tempat usaha, yang nantinya akan diseleksi dan kemudian diambil 3 tenan yang terbaik.
Adapun 10 tenan yang lolos administrasi untuk mengikuti seleksi yaitu Aris Wahyudi (Penggemukan Sapi/Seika Farm), Muhamad Amberi (Budidaya Edamame), Naspi (Kultur Jaringan Pisang).
M. Achditia Anbahar (Sahabat Tani), M. Rafii (Jamur MW), M. Aulia (Anjani Coffee Shop), Samsudinnoor (GT Broiler Putra), Baydawi (pisang Keju), M. Pudin (Kebun Sayur Segar), dan Yogi Subagyo (Barokah Telur). (Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/Kjc)