Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan Kunjungi Persemaian Penunggul Mangrove Park

Dishut Kalsel bersama BPDAS Barito dan Tim Kelompok Kerja Mangrove menggelar kunjungan studi tiru ke Penunggul Mangrove Park (PMP) di Desa Penunggul, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. (Foto: Dishut Kalsel/katajari.com)

Katajari.com – Dinas Kehutanan  (Dishut) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Barito dan Tim Kelompok Kerja Mangrove menggelar kunjungan studi tiru ke Penunggul Mangrove Park (PMP) di Desa Penunggul, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari teknik persemaian dan pengelolaan rehabilitasi mangrove di kawasan tersebut. Rombongan dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan, Fathimatuzzahra, S.Hut., M.P.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan mempelajari berbagai jenis tanaman mangrove yang dibudidayakan di persemaian PMP.

Jenis-jenis yang terdapat di persemaian ini meliputi Tinjang (Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa), Api-api (Avicennia alba, Avicennia marina), Bogem (Sonneratia alba, Sonneratia caseolaris), Tongke (Bruguiera parviflora).

Juga, Nipah (Nypa fruticans), dan Cemara Laut (Casuarina equisetifolia). Beragam jenis ini menjadi fokus perhatian karena berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.

Fathimatuzzahra menegaskan bahwa kegiatan studi tiru ini bertujuan menggali ilmu dan pengalaman dari pola pembibitan yang dilakukan di PMP.

“Kami ingin mempelajari bagaimana proses pembibitan mangrove yang baik agar bisa diterapkan di Kalimantan Selatan. Kami berharap metode yang ada di sini dapat mendukung upaya kami dalam merehabilitasi ekosistem mangrove di daerah kami,” jelasnya.

Rombongan dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan, Fathimatuzzahra, S.Hut., M.P. (Foto: Dishut Kalsel/katajari.com)

Selain mempelajari teknik pembibitan, rombongan juga meninjau pola tanam yang telah dilakukan di kawasan Penunggul Mangrove Park.

PMP telah berhasil mengimplementasikan berbagai metode rehabilitasi mangrove yang dinilai efektif, termasuk tata kelola lahan pesisir dan pemberdayaan masyarakat sekitar.

Hasil pengelolaan ini memberikan wawasan baru yang dapat diadaptasi untuk meningkatkan keberhasilan program rehabilitasi di daerah lain.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal kolaborasi antara Kalimantan Selatan dan Jawa Timur dalam pengelolaan mangrove.

“Kami sangat terinspirasi oleh program yang ada di sini, dan semoga apa yang kami pelajari dapat meningkatkan efektivitas rehabilitasi mangrove di Kalimantan Selatan,” tutup Fathimatuzzahra.

Kunjungan ini juga menjadi bukti komitmen pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Selatan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan pesisir. (dishutkalsel/kjc)