Katajari.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Banjarbaru menggelar expose terkait Master Plan pembangunan Balai Kota Banjarbaru, Senin (13/1/2025) di Aula Gawi Sabarataan.
Juga, expose DED pada Lapangan Latihan dan Bangunan Pendukung pada Stadion Olahraga Kota Banjarbaru dan Pembangunan Rumah Dinas Wali Kota Banjarbaru.
Agenda expose dipimpin oleh Kepala Dinas PUPR Kota Banjarbaru, Eka Yuliesda Akbari, ST, MT yang dihadiri langsung oleh Wali Kota Banjarbaru, H.M. Aditya Mufti Ariffin, Sh, MH beserta Pj. Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, Dr. H. Gustafa Yandi, M.Si.
Perencanaan ketiga bangunan tersebut dirancang oleh tim perencana dari Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru yang diketuai oleh Gusti Novi Sarbini, ST, MUP.
Dalam perencanaannya tentu telah dilakukan analisis desain melalui survey, observasi lapangan dan pengumpulan data serta membandingkannya dengan teori dan desk study dalam rangkaian merencanakan pengembangan/pembangunan gedung Balai Kota Banjarbaru.
Juga kesesuaian dengan peraturan daerah yang ada. Kemudian menjadi dasar dalam pengembangan perencanaan sarana dan prasarana dengan memperhatikan aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.
Usai paparan oleh tim perencana, adanya beberapa tanggapan dari sang Wali Kota khususnya berkenaan dengan karakteristik bangunan Balai Kota itu sendiri.
Bagaimana rancangan bangunan baru nantinya tidak menghilangkan nilai yang lama. Terlebih Balai Kota yang menjadi Master Plan ini dirancang memiliki tujuh lantai.
“Sependapat bahwa balai kota ini adalah wajah Kota Banjarbaru baik dilihat dari estetika, karakter dan lain-lain. Sehingga bangunan gedung yang baru paling tidak terlihat similar atau tidak merusak nilai yang lama ini,” ungkap Aditya.
Masih dari Aditya, ia juga menginginkan bagaimana pembangunan ini sesuai dengan ABPD Kota Banjarbaru. Baik dari proses pembangunan hingga perawatan bangunan itu sendiri.
“Berkaitan juga dengan APBD Kota Banjarbaru, bagaimana bangunan ini nantinya bukan hanya bagus dan besar tetapi perawatannya juga efesien atau low maintenance dan ramah lingkungan,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Aditya juga memaparkan kebutuhan lainnya disamping kebutuhan karyawan. Yakni kebutuhan ruang pertemuan yang lebih besar dan tidak kalah penting harus memuat ornamen adat Banjar sebagai ciri khas di setiap bangunan pemerintahan.
Selaras dengan Wali Kota, Pj. Sekda Kota Banjarbaru juga mengapresiasi tim perencana bangunan dan menambahkan beberapa masukan seperti kemudahan akses untuk disabilitas dan kawasan parkir yang memadai.
“Sependapat sekali, kemudian dari tim ULM sangat bangus dan selaras dengan apa yang kita inginkan. Bagaimana kawasan ini menjadi landmark atau icon dari Kota Banjarbaru. Perhatikan kawasan parkirnya, bagaimana akses disabilitas juga,” kata dia.
Beberapa pendapat dan masukan juga diutarakan oleh pejabat daerah lingkup Pemerintah Kota Banjarbaru yang hadir dalam expose ini.
Adanya tukar pendapat antara pemerintah kota dan tim perencana tidak lain untuk menyamakan persepsi dalam tata kelola kota guna mendukung pelayanan publik yang lebih efektif dan efesien serta terciptanya lingkungan yang sehat dan nyaman. (mc banjarbaru/kjc)