Katajari.com – Hal menarik dalam pelaksanaan Focuss Group Discussion Indeks Kemerdekaan Pers 2023 Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang digelar Sucofindo bersama Dewan Pers pada Kamis (11/5/2023), adalah dilibatkannya berbagai komponen berikut pengusaha batu permata khas Banjar.
FGD yang diadakan di sebuah hotel berbintang di Kota Banjarbaru, Hotel Rodhita ini menampilkan dua narasumber tokoh pers Indonesia Ninik Rahayu, yang juga Ketua Dewan Pers sisa masa periode keanggotaan 2022 – 2025 pada 13 Januari 2023. Sebelumnya, ia menjadi Anggota Dewan Pers periode 2022-2025.
Narasumber berikutnya dari tokoh pers dan ahli pers banua, Muhammad Risanta S.E., M.M. Diskusi dipandu oleh moderator, Enden Darjatul Ulya M.Si
FGD Indeks Kemerdekaan Pers 2023 ini menyertakan peserta terdiri Drs. H Tamliha Harun S.H., M.Si (Komisi Informasi Kalsel), Lalita Hanief S.Sos., Msi (Universitas Lambung Mangkurat), Anang Fadillah (SMSI), Roy MaulanaS.H (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah),
Elsa Pratiwi S.IKom (IJTI).
Lalu, ada Hendra Cipta Surya S.H (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) DPW Kalsel Roy Arland S.H., M.H (Kejati Kalsel), Noorhalis Majid S.E., M.E (Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan).
Septian Reiswandy S.PSI., M.Si (Bank Kalsel), Drs. H. Syahrian Nurdin M.Si (Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Tanah Laut), Dr. Hj. Yulia Qamariyanti S.H.,M.Hum (Aisyiyah).
Nah, menariknya melibatkan juga pengusaha ternama batu permata Martapura, H Farhad Abdullah dari Zamrud Group, nampak berada di deretan kursi peserta Forum Group Discussion.
Berdasarkan catatan Dewan Pers, indeks kemerdekaan pers (IKP) nasional tahun 2022 untuk Indonesia mencapai angka 77,88 yang masuk dalam kategori cukup baik.
Angka ini menempatkan Indonesia di posisi 118 dari 180 negara dalam indeks kemerdekaan pers. Sementara itu, indeks kemerdekaan pers (IKP) Provinsi Kalimantan Selatan untuk tahun 2021 berada dalam kategori cukup baik dengan nilai 81,64, yang meningkat 1,75 poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Nilai IKP tersebut diperoleh dari kondisi lingkungan fisik dan politik (83,25), lingkungan ekonomi (80,29), dan lingkungan hukum (79,66).
Dalam FGD Indeks Kemerdekaan Pers 2023, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu mengungkapkan pentingnya kebebasan pers sebagai salah satu pilar demokrasi.
“Oleh karena itu, saya berharap agar seluruh pihak dapat bersama-sama memperjuangkan kebebasan pers di Indonesia, terutama di Provinsi Kalimantan Selatan,” ucap dia.
Ketua Dewan Pers ini apresiasi kinerja media di Kalimantan Selatan yang telah berusaha untuk mengatasi berbagai hambatan dalam menjalankan tugas jurnalistik.
Harapannya, kebebasan pers di provinsi ini terus meningkat, seiring dengan perbaikan kondisi lingkungan fisik, politik, ekonomi, dan hokum,” katanya.
Di tempat sama, narasumber kedua Muhammad Risanta S.E., M.M selaku Ahli Pers Dewan Pers Kalimantan Selatan menyatakan, peran masyarakat juga sangat penting dalam memperjuangkan kebebasan pers.
Ia mengajak seluruh pihak untuk lebih peduli terhadap kondisi lingkungan pers di Kalimantan Selatan, serta mengawasi agar kebebasan pers tidak terusik oleh kepentingan pihak lain.
Bagaimana pendapat peserta dari pengusaha terhadap FGD?
Dari Zamrud Group, H Farhad Abdullah mengemukakan, Indeks Kemerdekaan Pers sangat menarik sekali didiskusikan, yang dilihat dari semua sudut pandang profesi .
“Memberikan kesan yang sangat bagus terhadap kegiatan, karena dikemas dengan santai dan bersahabat tapi tetap serius dan fokus membahas maupun mengupas permasalahan,” ungkapnya.
Apalagi dengan narasumber berpengalaman dan wawasan luas, menambah pengetahuan tentang pers di Indonesia.
“Kemerdekaan Pers bagi pengusaha tentunya pers sebagai mitra, saling mendukung untuk mempromosikan unggulan produk kebanggaan kita yaitu perhiasan berlian Banjar. Yaitu, simbiosis mutualisme atau sama sama mendukung dan menguntungkan,” papar Farhad Abdullah.
Industri pers dewasa ini tidak terlepas dari unsur perusahaan dan pengusaha. Karena pers sendiri dijalankan oleh perusahaan pers, yang notabene dibawah kendali pengusaha selaku pemilik modal dan perusahaan.
Meskipun demikian kewenangan redaksional berada di bawah penanggung jawab. Kalau dalam perusahaan pers penanggung jawab adalah lembaga atau perusahaan pers, sebagaimana lembaga atau perusahaan pada umumnya, memiliki organisasi yang terdiri dari berbagai macam jabatan.
Jabatan-jabatan tersebut disusun berdasarkan fungsi-fungsinya. Dan, masing-masing jabatan memiliki tugasnya masing-masing.
Lantas, apa pendapat wartawan senior Kalsel Risanta terhadap keterkaitan pers dan pengusaha?
Risanta membeberkan, pers dan pengusaha adalah dua sisi yang mempunyai saling ketergantungan terutama dari segi bisnis.
“Tentu saja pers dan pengusaha sangat berperan sama-sama memajukan dan meningkatkan pertumbuhan perekomian kerakyatan,” katanya.
Karena itulah keduanya harus seiring sejalan, yang saling dinamis dan memiliki sama-sama untuk kepentingan masyarakat.
Pers sendiri berkontribusi dalam penyajian informasi seputar bisnis dan ekonomi, termasuk potensi-potensi yang dimiliki suatu daerah. Salah satunya potensi batu permata di Kalsel.
Apalagi batu permata Banjar adalah pesona tersendiri yang khas di mata nasional dan internasional. Karena itulah media dan jurnalis sangat berperan dalam mendukung dunia usaha, sebagai bagian dari fungsinya turut serta mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah, yang didalamnya terdapat dunia usaha, seperti pusat galeri batu permata.
Salah satunya adalah usaha yang semakin maju dikembangkan Farhad Abdullah, seorang pengusaha sukses asal kota Martapura. Di bawah bendera Zamrud Grup, Farhad Abdullah pun berusaha mengenalkan lebih jauh permata-permata yang ada di Kalsel ke dunia luar.
Zamrud Group sebagai penyedia dan penjual batu-batu permata dan berlian Banjar harus dipromosikan dan dibantu marketingnya oleh pemerintah dan media pers, bahwa ini adalah aset daerah dan nasional.
“Ciri khas permata berlian Banjar ini harus tetap ada dan terus dikenal luas di Indonesia dan mancanegara sebagai kekayaan alam banua. Salah satu strategi memasarkannya adalah melalui promosi dan pemberitaan yang dilakukan kawan-kawan di industri pers,” kata Risanta. (kjc)