Gandeng DPM dan DPA, Kementan Pacu Regenerasi Petani di Kalimantan

Petani milenial Kalsel melihat secara langsung gambaran potensi Kalimantan Timur dan Kalimantan. (Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru)

Katajari.com Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus mewujudkan regenerasi petani serta melahirkan wirausaha milenial di sektor pertanian.

Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS). Tak kurang dari 55,3 juta dollar AS digelontorkan IFAD untuk program selama 6 tahun program berjalan (2019-2025).

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) sebagai leading fasilitator petani milenial sangat gencar melaksanakan Program YESS di 4 Provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Hal tersebut sebagai upaya pengejawantahan instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang memerintahkan untuk terus memfasilitasi generasi muda pertanian

Kementan akan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian. Fasilitasi mereka, tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Manfaatkan teknologi, Alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran.

“Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemik ini,” tegas Mentan SYL.

SMK-PP Negeri Banjarbaru mengajak 6 orang Penerima Manfaat (PM) dari Kalimantan Selatan kunjungi petani sukses Kaltim. (Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru)

Sementara itu, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS Kementan.

“Pertama program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian,” kata Dedi.

Kedua, sasaran dari program YESS yakni pemuda/i harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir.

Dalam rangka melihat potensi dan peluang Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur, Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan yaitu SMK-PP Negeri Banjarbaru mengajak 6 orang Penerima Manfaat (PM) dari Kalimantan Selatan.

Mereka berasal dari perwakilan dari Kabupaten Tanah Laut 2 orang, Kabupaten Tanah Bumbu 2 orang, dan Kabupaten Banjar 2 orang.

Selama 2 hari terhitung mulai Jumat (5/8/2022), 6 Petani Milenial dari Kalsel ini mengunjungi berbagai lokasi, di antaranya ke petani sukses yang ada di Kalimantan Timur.

Di antaranya ke Agus Basuki Duta Petani Andalan (DPA) Kalimantan Timur, dan ke Muhammad Kharul Huda Duta Petani Milenial (DPM) di P4S Nasda.

Di kesempatan itu Agus Basuki sebagai Duta Petani Andalam (DPA) Kalimantan Timur memberikan semangat dan motivasi kepada 6 petani milenial Kalsel, sambil mengajak peserta melihat kebun miliknya sembari menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peserta kunjungan.

“Harapan saya dengan ada sharing seperti ini kelak ada jaringan, baik jaringan informasi maupun jaringan pemasaran yang kita manfaatkan secara bersama-sama dan tentunya teman-teman petani dari Kalimantan Selatan,” terangnya.

BPPSDMP sebagai leading fasilitator petani milenial sangat gencar melaksanakan Program YESS. (Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru)

“Saya ucapkan selamat karena mendapatkan Program YESS dari Kementan, semoga program ini mempercepat dan memacu perkembangan dunia usaha pertanian kita sehingga apa yang menjadi harapan bersama kita akan berhasil sesuai dengan tujuan Kementerian Pertanian,” tutur Agus dalam akhir kunjungan pertama ini.

Lanjut Muhammad Kharul Huda selaku Duta Petani Milenial (DPM) juga memberikan ilmu dan peluang bisnis di sektor pertanian khususnya peluang yang belum terpenuhi di Kalimantan Timur. Dimana sambil melihat kebun milik Abdul Gushai Uzuludin yang memiliki 20.000 lubang tanam yang mana komoditas utamanya adalah selada hidroponik.

Sementara itu Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso, yang ikut dalam rombongan sendiri menjelaskan bahwa kunjungan ke sini bertujuan untuk melihat secara langsung gambaran potensi Kalimantan Timur dan Kalimantan secara keseluruhan yang nantinya akan menjadi IKN baru.

Tinggalkan Balasan