Katajari.com – Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Kabupaten Banjar dengan Pemkab Banjar mengungkap beralihnya ratusan tenaga honorer RSUD Ratu Zalecha Martapura sebagai tenaga outsourcing, Kamis (4/1/2024) di ruang Komisi IV.
Diketahui ada 110 tenaga honorer terdiri 80 tenaga kebersihan dan 30 petugas keamanan telah menjadi tenaga outsourcing.
“Apa yang dilakukan manajemen RSUD Ratu Zalecha Martapura sudah sesuai surat edaran pemerintah yang berlaku,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar, H Gt Abdurrahman.
Peraturan yang dimaksudkan adalah surat edaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
“Harapannnya dengan outsourcing maka terjadi perbaikan peningkatan pelayanan dan kebersihan di rumah sakit tersebut,” ucapnya.
Antung Aman—sapaan Abdurrachman—mengatakan, menjadi pertanyaan perihal alokasi anggaran untuk tenaga honorer dijadikan tenaga outsourcing. Sebaba, dikabarkan tenaga outsourcing dilakukan pihak ketiga.
Ikhwansyah selaku Pelaksanaan Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD Ratu Zalecha Martapura, mengatakan penerapan outsourcing sudah mulai dilaksanakan Januari 2024 sedangkan September 2023 pelaksanaan sosialisasi.
Penerapan sistem outsourcing di RSUD Ratu Zalecha Martapura berdampak kenaikan gaji karena tenaga outsourcing akan mendapat sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR). (kjc)