Intensitas Hujan Menurun, Operasi Modifikasi Cuaca di Kalimantan Selatan Hasil Optimal

Usulan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H Muhidin kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), telah menunjukkan hasil optimal. (Foto: MC Kalsel/katajari.com)

Katajari.com – Usulan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H Muhidin kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), telah menunjukkan hasil optimal.

“Alhamdulillah usulan Pak Gubernur direspon Badan Nasional Penanggulangan Bencana, hasilnya, sejak OMC dilaksanakan selama dua hari 29 dan 30 Januari kemarin, intensitas hujan di Kalsel cenderung menurun,” terang Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalsel, Bambang Dedi, Selasa (4/2/2025).

Bambang mengatakan, kegiatan OMC merupakan salah satu bentuk upaya mitigasi yang dapat dilaksanakan untuk mengurangi dampak dan potensi bencana, salah satunya ancaman banjir akibat tingginya intensitas curah hujan.

Polanya yaitu melakukan penyemaian pada awan awan yang berpotensi hujan, agar terjadi hujan sebelum masuk di daerah daerah yang rawan banjir akibat curah hujan tinggi.

Berdasarkan pengamatan dalam beberapa hari terakhir sebut, PNS penerima Anugerah ASN Award 2024 Kalsel ini, pada OMC kemarin secara umum awan-awan terutama yang berada di daerah pesisir Selatan Kalsel diusahakan agar tidak turun hujan di daratan Kalsel.

Berdasarkan analisa BMKG cukup mengurangi potensi hujan yang berasal dari awan awan di bagian selatan, walaupun tidak dapat melingkupi seluruh wilayah Kalsel.

“Namun masih dapat memberi dampak cukup untuk mengurangi risiko banjir. Idealnya operasi modifikasi cuaca dilakukan lebih lama agar mendapat hasil yg lebih maksimal,” papar Bambang Dedi.

Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H Muhidin saat meninjau kondisi banjir. (Foto: MC Kalsel/katajari.com)

Lebih lanjut Ia mengatakan, Gubernur Kalsel H Muhidin dalam usulan surat kepada Kepala BNPB juga mengharapkan agar pelaksanaan OMC kembali digelar di langit Kalsel.

Dalam surat permohonan itu dituliskan bantuan agar BNPB kembali membantu kegiatan OMC pada tanggal 8-9 Februari 2025, sehubungan tuan rumah even Peringatan Hari Pers Nasional (HPN).

Sementara itu Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto mengatakan, operasi ini bukan untuk menghilangkan hujan, namun mengendalikan intensitas hujan yang tinggi.

Ia menjelaskan, modifikasi cuaca ini dilakukan dengan cara redistribusi curah hujan ke beberapa titik aman salah satunya laut.

“Kami jatuhkan garam dan kapur tohor satu ton di awan yang ada di laut, sehingga hujan di daratan pun akan berkurang,” katanya.

Ia menyebut, garam mempercepat turunnya hujan sebelum awan mencapai daratan. Kapur tohor membuyarkan awan agar hujan tidak terjadi.

“Metodenya mempercepat dan membuyarkan. Dua skema atau dua teknologi yang digunakan,” ucapnya.

Menurutnya, efektivitas modifikasi cuaca ini mencapai 70 persen. BMKG bahkan sudah membentuk unit khusus untuk teknologi ini.

“Dengan begitu, teknologi ini masih relevan untuk mitigasi bencana,” imbuhnya. (mckalsel/kjc)