Katajari.com – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus meregenerasi petani serta melahirkan wirausaha milenial di sektor pertanian.
Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan mencetak wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang tersebar di empat provinsi di Indonesia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang memerintahkan untuk terus memfasilitasi generasi muda pertanian.
“Kementan akan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian. Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan,” ujar Syahrul.
“Kita manfaatkan teknologi, Alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan,” tambah Syahrul.
Terpisah, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS Kementan.
“Pertama program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian,” kata Dedi.
Kedua, tambah dia, sasaran dari program YESS yakni pemuda/i harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PP N) Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) untuk wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar kegiatan District Multi Stakeholder Forum (DMSF) Untuk Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Digelar di Sky Convention Center – Mayapada Banua, Selasa (23/5/2023). DMSF ini dihadiri PPIU Kalimantan Selatan, Sekda Kabupaten Banjar, Bappeda Litbang Kabupaten Banjar, Dinas Pertanian, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, LPKA Martapura, PT. Banjar Bumi Persada, Fasilitator, dan Mobilizer.
Dalam paparannya, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso, selaku Penanggung Jawab Program YESS PPIU Kalimantan Selatan, menyampaikan,
“Kegiatan DMSF sangat penting dilaksanakan sebagai sarana koordinasi untuk mengoptimalkan kegiatan program YESS”, jelas Budi.
Budi menambahkan, adapun tema kali ini yaitu Ekosistem Kewirausahaan, yang artinya saling terhubung dalam suatu bisnis terutama bidang pertanian.
Kebutuhan pangan terus meningkat, salah satu faktor yang mempengaruhi meningkatkannya kebutuhan pangan adalah Ibu Kota Negara baru yang terletak di Kalimantan Timur.
“Kita sebagai wilayah terdekat harus mempersiapkan diri untuk menyokong Ibu Kota Negara,” jelasnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar Mokhamad Hilman mewakili Bupati Banjar mengatakan, kegiatan ini untuk menggali informasi dan mensinergikan seluruh stakeholder dalam berkontribusi guna mensukseskan program YESS.
“Di antaranya dukungan perangkat daerah melalui program kegiatan yang selaras, dunia usaha, perbankan dalam akses permodalan serta organisasi masyarakat,” jelasnya.
Lanjut Sekda Banjar ini, harapannya dengan adanya program YESS pertumbuhan ekonomi terus meningkat di tahun-tahun berikutnya, terlebih di sektor pertanian.
“Juga, akan mendatang Kabupaten Banjar menjadi daerah yang Maju Mandiri dan Agamis,” ujarnya.
Selain di atas, DMSF ini juga dipaparkan materi dari Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Banjar oleh Ibu Siti Hamidah, tentang “Dukungan Kebijakan Pemerintah Kabupaten Banjar terhadap Pelaksanaan Program YESS”.
Kemudian, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banjar Mahmudah, mengenai “Ketenagakerjaan dan Pemagangan, Informasi Perusahaan bidang Pertanian untuk Pemagangan”.
Pertemuan ini sendiri bertujuan untuk menyampaikan capaian dan evaluasi Program YESS dan informasi rencana kegiatan pelaksanaan tahun 2023.
Serta mendiskusikan keberhasilan dan tantangan untuk mengembangkan kewirausahaan dan peluang kerja pemuda di bidang pertanian di kalangan pemerintah kabupaten, organisasi pemuda dan migran, sektor swasta dan PLUT/BLK di Kabupaten Banjar. (Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/Kjc)