Katajari.com – Regenerasi Petani dan Penumbuhan jiwa wirausaha pertanian menjadi fokus dari program Kementerian Pertanian (Kementan), salah satunya dengan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang merupakan kerjasama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.
Ditambahkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa menjelaskan program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis bagi pemuda tani di pedesaan.
“Diharapkan SMK PP Negeri Banjarbaru yang menjadi perpanjangan tangan Program YESS di Kalimantan Selatan dapat berkoordinasi dengan baik kepada pemerintah kabupaten penerima manfaat Yess, agar target target dari program YESS dapat tercapai dengan baik”, ujarnya.
Untuk mempersiapkan keberlanjutan program YESS melalui kelembagaan ekonomi pertanian dan korporasi disetiap Daerah/ Kabupaten Program YESS.
Dalam rangka mempersiapkan keberlanjutan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), PPIU Kalimantan Selatan mengajak penyuluh dan mobilizer dari Kalimantan Selatan melakukan kegiatan studi tiru di Yogyakarta selama 4 hari, Selasa sampai Jumat, 29 Oktober – 1 November 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kelembagaan ekonomi pertanian serta korporasi di setiap daerah Program YESS melalui pembelajaran dari kelembagaan petani muda berskala kabupaten dan korporasi pertanian berbasis komunitas di Yogyakarta.
Pada studi tiru ini, para peserta dari Kalimantan Selatan belajar langsung di PT. Petani Milenial Sleman dan Merapi Farm Sleman.
Di sana, mereka mengobservasi bagaimana perkumpulan petani, seperti Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM), mampu mengoordinasikan produksi cabai hingga mencapai 10 ton setiap hari.
Selain itu, penerapan teknologi smart farming untuk budidaya cabai di kelompok tani di Bantul juga menjadi sorotan. Teknologi ini dinilai memberikan efisiensi dan peningkatan produktivitas yang signifikan, terutama melalui sistem open field yang dioperasikan dengan Internet of Things (IoT).
Angga Tri Aditia Permana, Manajer Program YESS Kalimantan Selatan, menyampaikan harapannya agar studi tiru ini dapat menjadi inspirasi untuk penerapan kelembagaan dan pengelolaan yang lebih baik di daerah masing-masing.
“Kami berharap penyuluh dan mobilizer dari Kalimantan Selatan bisa membawa pulang ilmu dan wawasan baru dari Yogyakarta, terutama dalam pengelolaan korporasi pertanian yang berbasis komunitas dan penggunaan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi produksi,” kata Angga.
Kunjungan juga mencakup sesi di Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA) Barokah di Kabupaten Bantul. UPJA Barokah menjadi salah satu model penting dalam menjaga ketahanan pangan dengan berbagai layanan jasa mekanisasi pertanian untuk kelompok tani.
UPJA Barokah menyediakan layanan pengolahan lahan, penyiapan bibit, tanam padi, dan pemanenan menggunakan mekanisasi pertanian untuk meningkatkan produktivitas padi. Penerapan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan sektor pertanian di Kalimantan Selatan.
Kapsiah, seorang penyuluh pertanian dari Kabupaten Tanah Bumbu, menyampaikan rasa terima kasih kepada PPIU Kalimantan Selatan yang telah memberikan kesempatan kepada para penyuluh untuk belajar langsung dari praktik terbaik di Yogyakarta.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PPIU Kalsel dari (SMKPP N Banjarbaru yang sudah mengundang dan mengajak kami untuk belajar dan studi tiru di kelompok tani di Yogyakarta. Semoga ilmu yang kami dapatkan bermanfaat dalam membina kelompok tani di wilayah kerja kami,” ujar Kapsiah.
Studi tiru ini diharapkan dapat mengakselerasi penguatan ekonomi pertanian di Kalimantan Selatan melalui kelembagaan yang lebih solid dan penerapan korporasi pertanian berkelanjutan di bawah naungan Program YESS. (Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/kjc)