Katajari.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui BPPSDMP terus berusaha meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian.
Bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI, Kementan melalui SMK-PP Negeri Banjarbaru menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani milenial dan Penyuluh secara berturut-turut di Pangkalan Benteng, Selasa (26/7/2022), dan di Arut Selatan pada Rabu (27/7/2022), Kalimantan Tengah.
Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso menyampaikan, tujuan bimtek untuk meningkatkan kemampuan petani dan penyuluh pertanian yang ada di Kalimantan Tengah baik dalam bidang pengetahuan maupun keterampilan.
Hal ini merujuk pada pernyataan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa pengembangan sumber daya manusia sangat penting untuk mengoptimalkan sektor pertanian ke depan.
Hal senada diungkapkan oleh Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP, “Sebagai pelaku pembangunan pertanian, petani dan penyuluh sudah selayaknya mendapat prioritas dalam program pembangunan pertanian. Sebab petani dan penyuluh berperan mengadakan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia”, ujar Dedi.
Bimtek yang dihadiri oleh 75 orang peserta ini turut dihadiri oleh Sekcam Pangkalan Benteng, anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat dan anggota DPR RI Komisi IV, Bambang Purwanto.
Membuka jalannya Bimtek, Bambang mengatakan, sektor pertanian di masa pandemi ini memberikan kontribusi paling tinggi pada penerimaan negara.
“Pada pelaksanaan Bimtek kali ini, sengaja kami undang dari unsur kepala desa, dari unsur kecamatan dan tidak lupa dari dinas juga. Supaya ada sinergi dan satu arah dalam membangun pertanian bersama-sama di Kalimantan Tengah,” kata Bambang.
“Dengan adanya bimtek ini, kami berharap akan mendapatkan ilmu dan inovasi baru, berkelanjutan dan akan merubah perilaku petani (ke arah yang lebih baik,Red) khususnya di desa Simpang Berambai,” ujar Painem, salah satu pendamping penyuluh pertanian.
Selain itu, dalam sambutannya di Arut Selatan, Bambang menyampaikan bahwa selain meningkatkan kemampuan petani, petani juga harus melek teknologi dan alat mesin pertanian supaya petani tidak terlalu capek.
Sehingga setelah melakukan aktivitas pertanian tetap bisa menjalankan aktivitas lainnya di lingkungan keluarga ataupun masyarakat secara maksimal.
“Ke depan Bimtek akan kita arahkan ke pengolahan hasil, sehingga ketika panen tomat, panen cabai melimpah, dapat diolah menjadi sambal dan saos, sehingga mampu menaikkan nilai jual,” lanjut Bambang.
Dalam bimtek ini juga dipraktikkan demo tentang pembuatan pupuk organik dimana harapannya para peserta bisa membuat dan mengembangkan mandiri ke depannya. (Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru)