Katajari.com – Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong proses regenerasi petani dan mendorong pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Dalam meningkatkan minat generasi muda untuk berbisnis dibidang pertanian adalah melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang disupport oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD), sebuah lembaga pembiayaan internasional dibidang pertanian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan RI) terus mendorong dan mengajak keterlibatan generasi milenial dalam sektor pertanian salah satu nya melalui program YESS dan mengajak anak muda untuk tak ragu terjun ke usaha sektor pertanian.
“Petani milenial itu lebih open mind, tinggal harus di-trigger lebih kuat. Yang muda itu punya militansi tinggi, aku mau lihat kamu kaya,” ujar Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengingatkan pentingnya akses permodalan bagi para pelaku bisnis pertanian
“Kegiatan utama pembangunan petani milenial saat ini adalah agar mereka dapat mengembangkan skala usaha dan mengakses permodalan khsusunya KUR. Kalau sudah ambil KUR dia sudah menjadi petani pengusaha milenial,” jelas Dedi.
Kementan terus memasifkan informasi mengenai akses KUR bagi Petani Milenial, yang kali ini di lakukan oleh Unit Pelaksana Teknisnya SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) YESS Programme Kalimantan Selatan.
SMK-PP Negeri Banjarbaru kali ini mengadakan Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur dengan tema “Petani Naik Kelas dengan KUR” yang disiarkan langsung dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kusan Hilir, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Rabu (16/8/2023).
Adapun narasumber di MAF kali ini adalah Irfan Wahyudi (Branch Manager Bsi Cabang Sungai Danau), Suwarno (Koordinator BPP Kusan Hilir) Mustajab (Offtaker Bebek Pedaging Tanah Bumbu), dan Akhmad Amrullah (Local Champion Penerima Manfaat Program YESS).
Hadir secara daring dan membuka MAF, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti selaku Direktur Program YESS mengatakan, pangan merupakan kebutuhan kita semua.
“Jadi saya mendorong bahwa berbisnis di sektor pertanian tidak ada hentinya, asal kita melakukannya dengan baik, dengan strategi, perencanaan yang baik sehingga kita mendapatkan keuntungan yang memadai dan terus berkembang,” katanya.
“Petani harus mengembangkan usaha ini perlu modal, offtaker, mitra, dan kapasitas. Maka Kementan mempermudah dengan akses permodalan di perbankan melalui program Kredit Usaha Rakyat atau KUR Pertanian,” jelas Santi.
Ditambahkan Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso yang hadir secara online, kesempatan sekarang sangat luar biasa bagi pengusaha pertanian baik yang baru mulai ataupun yang ingin mengembangkannya, salah satunya dengan pembiayaan KUR.
“Melalui kegiatan bisa menambah pengetahuan dan terus berkomitmen bahwa pertanian itu bisnis yang menjanjikan,” kata Budi.
Pemateri pertama yaitu, Suwarno, Koordinator BPP Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu menegaskan bahwa BPP yang juga selaku BDSP di Program YESS merupakan tempat informasi, penggerak Lembaga pertanian, pusat belajar, konsultasi Agribisnis Pertanian, dan jenjang kemitraan.
Pemateri kedua dari Akhmad Amrullah selaku Local Champion Penerima Manfaat Program YESS. Akhmad menegaskan bahwa dengan adanya Program YESS ini dia mendapatkan pengembangan diri berupa pelatihan, kemudian bantuan untuk mengembangkan usaha di bidang peternakan Itik, dan kemudahan dalam mengakses KUR.
Pemateri ketiga yaitu Irfan Wahyudi selaku Branch Manager BSI Cabang Sungai Danau, Tanah Bumbu siap membantu petani-petani yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu untuk mengembangkan usahanya. Tentunya dengan syarat yang telah ditentukan untuk dapat mengakses KUR.
Pemateri terakhir yaitu Mustajab Offtaker Bebek Pedaging Tanah Bumbu menjelaskan bahwa peluang usaha di bidang ternak itik pedaging dan petelur di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu sangat berprospek karena kebutuhan di Tanah Bumbu belum tercukupi. (Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/Kjc)