Kementan Kawal Regenerasi Petani di Kalimantan Selatan

Kegiatan District Multi Stakeholder Forum (DMSF) di Algoritma Cafe and Resto, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel. (Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/Katajari.com)
Kegiatan District Multi Stakeholder Forum (DMSF) di Algoritma Cafe and Resto, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel. (Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/Katajari.com)

Katajari.com Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus meregenerasi petani serta melahirkan wirausaha milenial di sektor pertanian.

Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan mencetak wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang tersebar di empat provinsi di Indonesia.

Selasa (23/5/2023), Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) untuk wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar kegiatan District Multi Stakeholder Forum (DMSF) di Algoritma Cafe and Resto, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel.

DMSF kali ini bertujuan untuk menyampaikan capaian dan evaluasi Program YESS dan informasi rencana kegiatan pelaksana tahun 2023 serta mendiskusikan keberhasilan dan tantangan.

Untuk mengembangkan kewirausahaan dan peluang kerja pemuda di bidang pertanian di kalangan pemerintah kabupaten, organisasi pemuda dan migran, sektor swasta dan PLUT/BLK di Kabupaten Tanah Laut.

DMSF bertujuan untuk menyampaikan capaian dan evaluasi Program YESS. (Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/Katajari.com)
DMSF bertujuan untuk menyampaikan capaian dan evaluasi Program YESS. (Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/Katajari.com)

Hal tersebut sesuai instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang memerintahkan untuk terus memfasilitasi generasi muda pertanian.

Kementan akan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian. Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan.

“Kita manfaatkan teknologi, Alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan,” ujar Mentan Syahrul.

Terpisah, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS Kementan.

Pertama, program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian.

“Kedua, sasaran dari program YESS yakni pemuda pemudi harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir,” kata Dedi.

Bupati Tanah Laut yang diwakili oleh Asisten II menyampaikan BMSF ini adalah sebagai bentuk dukungan dari Kabupaten Tanah Laut pada program YESS dalam menciptakan wirausaha milenial tangguh.

Dengan tujuan untuk mengembangkan generasi muda dan regenerasi pedesaan melalui fasilitas bimbingan dan pelatihan generasi muda untuk menjadi wirausaha atau tenaga kerja yang profesional di sektor pertanian.

Dengan mengubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu adalah keren hebat dan mandiri. Sehingga diupayakan peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan yang didukung seperti yang ada pada Program YESS.

“Oleh karena itu, forum ini merupakan sarana untuk mengidentifikasi serta evaluasi kesiapan masing-masing stakeholder,” katanya.

Turut hadir Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso, yang dalam sambutannya menjelaskan mengenai berbagai hal bisa menghasilkan peluang agar dapat di distribusikan untuk menciptakan petani-petani milenial untuk kesejahteraan petani itu sendiri.

“Ternyata setelah banyak mengunjungi petani-petani muda di berbagai daerah sebenarnya banyak peluang tetapi petani pemuda belum memaksimalkan peluang yang ada,” ujar Budi

Budi menambahkan, untuk di Kabupaten Tanah Laut, program YESS sebaiknya dikembangkan / dibuat secara cluster tidak berdiri sendiri,  sebenarnya ini merupakan peluang yang bagus.

Maka dalam forum ini berbagai hal yang menjadikan peluang petani-petani muda didiskusikan bersama sehingga waktu panen benar real menjanjikan jika bisa mengelola pertanian tersebut.

Selain itu, turut hadir dalam kegiatan ini Project Manager dari YESS Programme PPIU Kalsel, Bappeda Tanah Laut, DIT Tanah Laut dan beberapa dinas terkait lainnya. (Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/Kjc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *