Katajari.com – Kementerian Pertanian mendukung upaya percepatan regenerasi petani di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Salah satunya, memaksimalkan peran SMK PP Negeri Banjarbaru, sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Provinsi Kalimantan Selatan dalam Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
Sebab, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menaruh harapan besar pada generasi milenial dalam pembangunan pertanian. Menurutnya milenial harus berani menjadi petani atau mendirikan starup pertanian.
Usaha pertanian itu paling pasti untuk dilakukan. Selain untuk ekonomi, bisa juga membuka lapangan kerja. Coba bandingkan dengan usaha tambang yang membutuhkan waktu 10 tahun – 20 tahun baru bisa mendatangkan hasil.
“Kuncinya adalah ada kemauan dan pintar dalam membaca peluang,” ujar Mentan Syahrul.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial.
“Menggunakan kreativitas dan inovasinya. Sehingga, pertanian ke depan menjadi modern. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” jelas Dedi.
Guna mendukung hal diatas terutama di Kalimantan Selatan, Kali ini Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan yaitu SMK-PP Negeri Banjarbaru kembali menggelar Workshop Kampanye Peningkatan Kesadaran Pemagangan Tahun 2023 di Hotel Aston Banua, Kabupaten Banjar, Selasa (14/03/2023).
Dihadiri dan dibuka oleh Wakasek Kurikulum Airin Nurmarita, mewakili Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang manfaat pemagangan, baik bagi peserta magang maupun perusahaan.
“Serta pengelolaan program pemagangan dan mengidentifikasi okupasi sasaran program pemagangan yang akan dikembangkan di wilayah sasaran lokasi YESS,” ujarnya.
Lanjut Airin, kegiatan ini begitu krusial karena ini salah salah satu output dari Program YESS terkait dengan kebekerjaan, karena pemagangan ini output nya bidang kewirausahaan (Job Creator) dan kebekerjaan (Job Seeker).
“Dengan adanya proses pemagangan dan kemudian dilanjutkan dengan sertifikasi ini adalah rekruitmen tenaga kerja dan ini akan membantu wilayah Program YESS untuk mengurangi tingkat pengangguran,” pungkas Airin.
Selain itu acara ini juga untuk mempertemukan dinas terkait di kabupaten dan provinsi untuk saling support untuk menentukan perusahaan atau P4S mana yang akan menjadi tempat pemagangan yang sementara tahun ini ada sekitar 50 peserta magang.
Output yang dihasilkan secara bersama-sama ini dapat mengusulkan mulai dari bagaimana pelaksanaan seperti prosedur, penentuan waktu, pemantauan dan evaluasi dari pemagangan.
Sehingga rumusan yang dihasilkan bisa matang dan disampaikan ke kabupaten masing masing, dan kemudian dilaksanakan dan disosialisasikan.
Adapun peserta yang hadir berasal dari UPT Kementan lingkup Kalsel, Bappeda, Dinas Terkait (DIT & DCT) yang mendapat Program YESS, Iduka, P4S, Balai Latihan, Fasilitator dan Mobilizer.
Selama 2 hari, 60 orang peserta mendapatkan materi dari PPIU Kalsel. Selain itu peserta melakukan Forum Group Discussion untuk saling memberikan masukan terkait pelaksanaan pemagangan bagi Penerima Manfaat (PM) Program YESS Kalsel di tahun 2022 lalu, juga kegiatan ini sebagai masukan untuk pelaksanaan pemagangan petani milenial Kalsel di 2023 ini. (kjc)
Sumber: Tim Ekspos SMK-PPN Banjarbaru