Katajari.com – Suasana haru tak terbendung kala Hj Erna Lisa Halaby (ELH) bertemu Uwak Idah di sela blusukan di kawasan Jalan Gotong Royong, Kelurahan Mentaos, Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru, belum lama tadi.
Lisa Halaby –sapaan akrab ELH– bergegas menjabat tangan dan memeluk perempuan lebih paruh baya tersebut.
Lisa Halaby mengenal Uwak Idah semenjak masih aktif sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balaikota.
Dulu, Uwak Idah acap kali singgah ke ruang kerjanya untuk menjajakan pisang goreng jualannya. Ya, Uwak Idah adalah seorang penjaja atau penjual pisang goreng keliling.
Saban hari, dari rumahnya di Jalan Soeprapto, Kompleks Meratus, Kelurahan Metaos, Uwa Idah menjajakan keliling pisang goreng jualannya dari satu tempat ke tempat lain.
Gedung Balaikota Banjarbaru salah satu tempat yang rutin disambanginya.
“Alhamdulillah Allah beri kesempatan bertemu sewaktu blusukan. Ternyata Uwa pun masih ingat dengan ulun,” tulis Lisa Halaby dalam akun Instagramnya @hj.lisahalaby dan banjarbaru.bersinar
Penjual pisang goreng keliling, namun bagi Lisa Halaby, Uwak Idah lebih dari itu. Baginya Uwak Idah sosok luar biasa, ulet, dan pekerja keras.
Pun di usianya yang tak lagi muda, juga kondisi ekonomi yang belum dapat dikategorikan berkecukupan, Uwak Idah tak pernah meminta yang muluk-muluk kepada Sang Khalik. Begitu sederhana, Uwak Idah hanya meminta yang terbaik.
“Saya banyak belajar dari kerja keras Uwak, untuk tetap teguh berjuang meski dengan harapan sederhana, dan terus meminta yang terbaik kepada Allah SWT,” kata Lisa Halaby dalam penggalan kalimatnya.
Harapan Uwak Idah, tulis ELH lebih lanjut, menjadi pengingat baginya untuk terus mengupayakan kebutuhan dasar dan kesejahteraan warga.
“Belajar menjadi pemimpin yang lebih manusiawi, mengayomi, dan penuh rasa syukur,” ujarnya.
