Katajari.com – Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) menjadi gerakan pembaharuan pembangunan pertanian yang terus didengungkan Kementerian Pertanian.
Kostratani merupakan langkah untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, jaminan mutu, serta kontinyuitas produk pertanian. Semua itu demi mencapai tujuan pembangunan pertanian secara umum. Yakni terpenuhinya kebutuhan pangan nasional dan menjaga ketersediaannya, meningkatkan kesejahteraan petani, serta meningkatkan ekspor produk pertanian.
Basis penyelenggaraan Kostratani saat ini ada di balai penyuluhan pertanian (BPP) kecamatan. Kebijakan itu sebagaimana ditegaskan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang bertekad membangun pertanian dari kecamatan. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran BPP yang ada di kecamatan.
Sedangkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyatakan, kualitas penyuluh pertanian di BPP menjadi titik tolak keberhasilan pembangunan pertanian.
“Penyuluh pertanian harus melek teknologi dan terus mengasah kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan. Juga harus mampu mengubah sikap petani,” tegasnya.
Dedi mengibaratkan penyuluh pertanian adalah otak petani. Sehingga apa yang dikerjakan oleh petani tak akan jauh dari informasi yang disampaikan oleh penyuluh.
Guna mengoptimalkan peran Kostratani, Kementan berkolaborasi bersama DPR-RI dalam mengadakan bimtek peningkatan kapasitas petani dan penyuluh pertanian yang diselenggarakan oleh BPPSDMP melalui Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru di Golden Tulip Hotel, Pontianak, Selasa (23/05/2022).
Dalam sambutannya, Anggota Komisi IV DPR RI, Maria Lestari berharap agar para petani dapat memanfaatkan ilmu yang didapatkan. sehingga nantinya jika ada mendapatkan bantuan dari pemerintah, para petani dapat memanfaatkan dengan baik dan maksimal.
Tak lupa ia juga mendo’akan semoga kedepannya para petani yang tergolong masih berusia milenial ini dapat sukses sehingga turut memajukan pertanian, khususnya pertanian di Kabupaten Kubu Raya.
Hadir dalam kegiatan ini Duta Petani Andalan/DPA Kementerian Pertanian dari Kab.Landak Kalimantan Barat , yakni Nikolaus Supin yang menyampaikan materi mengenai Strategi Budidaya Sayur melalui Pemanfaatan Teknologi dengan Menekan Biaya Produksi, Hasil Melimpah.
Dan, Firminus Dodi yang merupakan Korwil Duta Petani Milenial/DPM Kementerian Pertanian dari Kabupaten Landak dengan materinya mengenai Budidaya dan Pemasaran Tanaman Jagung dalam Memenuhi Pasar Lokal dan Ekspor. (Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru)