Banjar  

Mawardi Abbas; Mantan Bupati Kabupaten Banjar Wafat

Mawardi Abbas, Wakil Bupati Kabupaten Banjar Periode 2000-2005. (Foto: dokpri)

Katajari.com Kabupaten Banjar kehilangan salah satu putera terbaik, H Mawardi Abbas, mantan Bupati Banjar Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) periode 2000-2005 ini wafat pada Selasa (17/5/2022) sekitar pukul 15.45  Wita.

Politisi senior yang pernah lama berkiprah di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan sempat menjadi anggota DPRD Kabupaten Banjar, ini sepekan lebih terbaring sakit dan dalam perawatan di RSUD Ratu Zalecha Martapura.

Banyak pejabat politik dan birokrat, alim ulama, tokoh masyarakat, purnawirawan, advokat, juga penggiat lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan elemen masyarakat lainnya di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota di Kalsel berdatangan melayat ke rumah duka di Komplek Al Jihad Kelurahan Sungai Paring Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar.

Tokoh Muhammadiyah dan Gerakan Pramuka Kabupaten Banjar ini mendampingi Bupati Banjar H Rudy Ariffin sebagai Wakil Bupati Banjar periode 2000- 2005.

Kemudian, Mawardi Abbas sempat juga sebagai calon anggota DPR RI dan DPD RI, calon DPRD Kalsel, hingga calon wakil Bupati Banjar berpasangan dengan calon Bupati Banjar Gusti Abidinsyah. Kiprah di partai politik tidak lagi di PPP tapi berpindah ke Partai Bulan Bintang (PBB).

Keberuntungan belum berpihak saat itu namun kiprah pengabdiannya kepada masyarakat tak berhenti atau surut dalam berbagai kesempatan dan bidang.

Ketua Partai Perindo Kalsel H Kasmili SAP SH kepada katajari.com mengatakan, sosok Mawardi Abbas tidak hanya sederhana dan bersahaja. Sikapnya yang keras dan tegas, membuat sosok politisi ini disegani dan dihormati kawan atau lawan politik.

“Politisi senior yang merupakan sosok panutan bagi politisi lainnya, dengan sikap keras dan tegas,” ucap Kasmili.

Advokat P3HI Syaiful Bahri SH MH malah memperjelas sikap keras dan tegas itu dilakukan dalam setiap pernyataan Mawardi Abbas.

“Bilamana berkeyakinan benar yang dipegang maka beliau teguh pada pendirian. Tapi, bila salah dalam bersikap dengan jiwa besar beliau mengakui dan menyampaikan permintaan maaf,” katanya.

Tinggalkan Balasan