Katajari.com – Membangun Generasi Qur’ani, Taman Pendidikan Alquran (TPQ) Halaby dari Yayasan Abdul Aziz Halaby telah berhasil mencetak 7 Hafidz dalam kurun waktu tak sampai satu tahun pembelajaran.
“Alhamdulillah, kemarin TPQ Halaby telah mewisuda 7 hafidz. Ini wisuda Hafidz yang pertama. Insyaallah dalam waktu dekat ini beberapa peserta didik TPQ Halaby juga akan diwisuda,” ungkap Hj Erna Lisa Halaby (ELH), Pengawas Yayasan Abdul Aziz Halaby, Selasa (3/9/2024).
ELH mengaku dirinya sangat gembira yayasan Abdul Aziz Halaby bisa mencetak hafizd. Apalagi ke 7 hafizd tersebut telah menyelesaukan Tasmi’ hafalan dan lulus ujian 30 juzz sekali duduk.
Dijelaskannya, saat ini TPQ Halaby memiliki 44 santri yang mengikuti program pendidikan penghafal Al’Quran. Merka dibagi dalam dua katagori, yakni kelas regular dan kelas khusus.
“Untuk kelas regular ada dua kelas diisi 15 santri, kegiatan pendidikannya dilaksanakan dari hari Senin sampai Jumat. Waktunya mulai pukul 16.45 sampai pukul 18.00,” jelasnya.
Sedangkan untuk kelas khusus tambah Bakal Calon Walikota Banjarbaru yang berpasangan dengan H Wartono ini, juga dibagi dalam dua kelas. Kelas Khusus A terdiri dari 15 santri dan Kelas Khusus B diisi 14 santri.
“Kalau untuk kelas khusus ini jadwal pendidikannya hanya satu hari dalam satu pekan, yakni setiap hari Sabtu pukul 16.00 sampai pukul 18.00 Wita,” jelasnya.
Untuk diketahui, TPQ Halaby, yang berada di bawah naungan Yayasan Abdul Aziz Halaby kini telah menjelma sebagai salah satu sekolah modern berbasis Agama Islam yang tak lepas dari perjuangan seorang ELH.
Berada di Sofia Residence, sebuah kompleks perumahan bergaya kluster di Jalan Raya Intan, Kelurahan Loktabat Utara, Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru.
Perempuan kelahiran 11 September 1979 ini datang dengan misi mulia yang telah ia rencanakan dengan hati-hati, mengajak para orangtua, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu, untuk menyekolahkan anak-anak mereka di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Halaby yang ia dirikan.
Kini upaya keras bertahun-tahun itu telah terlihat hasilnya. Jumlah santri dan santriwati terus bertambah. Menjadi lebih istimewa mengingat ELh juga memberi kesempatan kepada para orang tua santri untuk turut menimba ilmu. (kjc)