Katajari.com – Merdeka belajar indentik dengan cara belajar di museum dengan memanfaatkan koleksi Museum sebagai media pembelajaran, karena pembelajaran di museum dirancang secara edutaiment, yaitu belajar sambil menghibur diri.
Di Museumlah mereka dapat belajar dengan cara dan gayanya sendiri, antara lain dengan cara mencatat keterangan yang ada pada tiap label, merekam keterangan dari para pemandu, merekam visualisasi koleksi-koleksi yang dipamerkan dengan video atau pun foto.
Di Museum pulalah jumlah rangsangan untuk ingatan dan pemahaman lebih banyak sehingga lebih memudahkan mereka untuk mehami informasi tentang benda koleksi yang dipelajari.
Oleh karena itu Museum Lambung Mangkurat melaksanakan kegiatan Belajar Bersama IV bertempat di gedung induk museum ini.
Kegiatan ini bersumber dana dari DAK NF MTB Tahun Anggaran 2022. Pada kegiatan ini para pelajar diajak belajar bersama tentang 10 jenis koleksi Museum Lambung Mangkurat. Bahwa museum memiliki koleksi:
1. Geologi, benda pusaka koleksi disiplin ilmu geologi (batuan, mineral, dan benda bentukan alam lainnya seperti andesit dan granit).
2. Biologika, benda koleksi disiplin ilmu biologi (rangka manusia, tengkorak, hewan, dan tumbuhan baik fosil ataupun bukan).
3. Etnografika, benda koleksi budaya disiplin ilmu antropologi yang merupakan hasil budaya atau identitas suatau etnis.
4. Arkeologika, benda koleksi yang merupakan objek penelitian ilmu arkeologi. Biasanya merupakan benda hasil ekskavasi.
5. Historika, benda koleksi yang memiliki nilai sejarah dan menjadi objek penelitian.
6. Numismatika dan heraldika. numismatika adalah alat tukar atau mata uang yang sah, heraldika adalah lambang, tanda jasa dan tanda pangkat resmi (cap atau stempel).
7. Fiologi, benda koleksi disiplin filologi (naskah kuno tulisan tangan yang mendeskripsikan suatu peristiwa).
8. Keramologika, benda koleksi barang pecah belah terbuat dari tanah liat yang dibakar.
9. Seni rupa, benda koleksi yang mengekspresikan pengalaman artistik manusia melalui karya dua atau tida dimensi.
10. Teknologika setiap benda atau kumpulan benda yang menunjukkan perkembangan teknologika tradisional hingga modern.
Dari pembelajaran itu para peserta dapat mengetahui bagaimana cara perolehan koleksi museum, yaitu imbalan jasa, hibah, ekskavasi dan tukar menukar.
Tidak hanya berupa gambar, tetapi mereka dapat melihat langsung bendanya sehingga memperoleh gambaran lebih jelas tentang bentuk, tekstur, bahan, cara pembuatan dan cara penggunaan.
Dengan demikian mereka dapat belajar secara merdeka bagaimana cara memanfaatkan koleksi museum sebagai media pembelajaran.
Mereka dapat memanfaatkannya dengan cara mencatat, merekam secara audiovisual, merekam audio penjelasan pemandu, memfoto untuk data visual atau memperoleh referensi melalui buku-buku di Perpustakaan Museum Lambung Mangkurat.
Penyajian informasi dan layanan di Museum berkonsep edutaiment (belajar sambil berhibur), sehingga mereka dapat Merdeka Belajar Bersama Museum Lambung Mangkurat. (dya)