Katajari.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, mengatakan kegiatan ini adalah bagian dari upaya mewujudkan target melahirkan sebanyak 2,5 juta petani milenial di Indonesia.
“Kementan mempersiapkan kurang lebih 2,5 juta petani milenial dalam lima tahun ini. Untuk itu kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi milennial bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemi ini,” ujar Mentan SYL.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menambahkan pihaknya akan melaksanakan berbagai program untuk mendukung lahirnya para pengusaha petani milenial yakni pendidikan vokasi, pelatihan vokasi, program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP), program YESS, Kostratani, program Magang Jepang serta P4S.
Dedi Nursyamsi menerangkan, sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial.
“Menggunakan kreativitas dan inovasinya. Sehingga, pertanian ke depan menjadi modern. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga berorientasi ekspor,” paparnya.
Selain itu Dedi Nursyamsi menambahkan, “Pendidikan vokasi pertanian memiliki tujuan untuk menghasilkan alumni yang berkualitas, qualified job creator atau bisnis entrepreneurship yang tinggi, itu sudah merupakan keharusan,” katanya.
Salah satu upaya untuk menciptakan generasi-generasi muda bidang pertanian adalah melalui SMK-PP yang ada di Indonesia, salah satunya dilakukan oleh SMK-PP Negeri Banjarbaru yaitu dengan program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP).
Program ini sendiri merupakan salah satu kegiatan Kementerian Pertanian dalam rangka mewujudkan regenerasi petani di Indonesia. Dimana PWMP ini Membangun, penyadaran, penumbuhan, pengembangan, dan pemandirian bagi generasi muda di bidang kewirausahaan pertanian yang diwujudkan dalam bentuk bisnis, sehingga mampu menjadi job-creator di sektor pertanian
Salah satu Kelompok PWMP dari SMK-PP N Banjarbaru yaitu Kelompok Alistermasing yang bergerak pada usaha Budidaya Jamur Tiram dan Baglog yang kali ini mendapatkan pelatihan Budidaya Jamur Tiram di SMKPP Banjarbaru, selama 5 hari terhitung sejak, Jumat (14/1/2022).
Kelompok yang terdiri dari 2 orang siswa XI Agribisnis Tanaman Perkebunan yaitu Wulan Fajar Diasafa dan Yunita Medina Putri kali ini mendapatkan ilmu dan pengetahuan dari pelaku usaha jamur yaitu Misru Siswanto dari PT. Guna Mesin Sejahtera, Bogor, Jawa Barat.
Kelompok yang baru dibentuk 6 bulan lalu ini, mengatakan “Pemilihan usaha bidang jamur tiram ini sendiri karena di Banjarbaru belum banyak yang membudidayakannya dan belum banyak mengetahui tentang bibit jamur tiram, maka kami memilih usaha ini,” kata Wulan Fajar, Selasa, (18/1/2022).
Lanjut Wulan Fajar, “Adanya pelatihan di sekolah kami ini kami terbantu dimana yang sebelumnya belum tahu jadi lebih tahu, seperti pembuatan balgog mereka menambahkan tapioca dan gula tetes dan mereka mefermentasikan media sebelumnya memasukan ke plastik,” terangnya.
Tambah Yunita Medina, “Selain itu kami mendapat ilmu bagimana cara merebus jagung dan kentang menggunakan bawang bombai supaya media tidak cepat hijau,” tambahnya.
Lanjut Yunita Medina, “Harapannya setelah mengikuti pelatihan dan dari ilmu yang di dapat, usaha kami semakin berkembang dan terkenal, serta nantinya menjadi generasi muda sukses yang bergerak di bidang pertanian,” pungkasnya.
Pelatihan ini sendiri sangat bermanfaat bagi keompok PWMP ini, sebab mereka diberikan materi diantaranya: Pengenalan budidaya jamur, Formula media baglog, teknik pencampuran media baglog, Packing media baglog manual, Pemasangan ring baglog, memahami teknik pasteurisasi, peralatan inokulasi, memahami teknik Inokulasi, Memahami prinsip dasar Inkubasi, cara budidaya baglog (perawatan, penyiraman, hama dan lain-lain), terakhir cara panen jamur. (Tim Ekspos SMK-PP Negeri Banjarbaru)