Banjar  

Nurul Inayati Ikuti Seminar Nasional Peluang dan Tantangan Inovasi Daerah

Seminar nasional oleh FISIP Universitas Lambung Mangkurat, Selasa (7/2/2023) pagi, bertempat di Aula Theater Gedung 1 FISIP ULM Banjarmasin, Kalsel. (Foto: Bappedalitbang Kabupaten Banjar)
Seminar nasional oleh FISIP Universitas Lambung Mangkurat, Selasa (7/2/2023) pagi, bertempat di Aula Theater Gedung 1 FISIP ULM Banjarmasin, Kalsel. (Foto: Bappedalitbang Kabupaten Banjar)

Katajari.com Seminar nasional dilaksanakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lambung Mangkurat, Selasa (7/2/2023) pagi, bertempat di Aula Theater Gedung 1 FISIP ULM Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) melalui Bidang Litbang dan Inovasi menghadiri kegiatan diwakili Kasubbid Inovasi dan Teknologi Nurul Inayati, dan rekan lainnya.

Seminar menghadirkan Dirjen Otonomi Daerah Dr. Drs. Akmal Malik, M.Si., sebagai Keynote Speaker  acara yang bertajuk “Peluang dan Tantangan Inovasi Pemerintah Daerah” juga menghadirkan 3 pemateri lainnya.

Yakni, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalsel Dr. Ir. Ariadi Noor, M.Si., Dosen Departemen Politik FISIP UNAIR dan Penasihat Senior Lab45 Drs. Haryadi, M.Si., dan Dosen Administrasi Publik FISIP ULM Dr. Tomi Oktavianor, M.Soc., Sc.

Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, S.E., M.Si selaku Rektor ULM dalam sambutannya sekaligus membuka secara simbolis seminar nasional menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan seminar nasional yang dihadiri oleh Dirjen Otda ini.

Terlebih topik yang dipilih merupakan topik yang relevan dalam rangka menghadapi paradigma pelaksanaan proses pembangunan nasional di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan.

“Ini merupakan langkah yang strategis dan momentum yang membanggakan, terutama dengan kehadiran narasumber-narasumber hari ini,” ujar Alim.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik, mengingatkan pemerintah daerah serta elemen lainnya untuk terus melakukan inovasi.

Inovasi yang dimaksud bisa dalam bentuk inovasi tata kelola pemerintahan, inovasi pelayanan publik, serta inovasi daerah dalam bentuk lain.

Inovasi menjadi penting karena untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan, peningkatan pelayanan publik, serta peningkatan daya saing daerah itu sendiri.

“Terlebih, jika bicara nasional, Indonesia ditarget akan menjadi negara maju pada periode emas 2045 mendatang. Tentunya, ini bisa didorong jika daerah berlomba-lomba melakukan inovasi,” ungkap Akmal.

Disamping itu dikatakan Akmal bahwa sudah saatnya pula semua inisiator inovasi daerah seperti kepala daerah, anggota DPRD, ASN, serta masyarakat untuk menjalin sinergisitas dalam mewujudkan itu.

Senada dengan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri. Ariadi Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan yang turut hadir sebagai narasumber, menjelaskan Pemprov Kalsel beberapa kali menggagas inovasi daerah seperti gerakan Revolusi Hijau hingga pengembangan Geopark Meratus.

Dari segi pelayanan publik, Ariadi mencontohkan ada inovasi dari RSJD Sambang Lihum yang memungkinkan warga dengan mengalami masalah kejiwaaan dapat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Inovasi itu diberi nama Sambang Lihum Keliling (Saliling).

Walaupun demikian diakuinya bahwa pelaksanaan inovasi daerah tak selamanya berjalan dengan lancar. Inovasi biasanya masih terhambat dengan adanya perda, rendahnya motivasi, dan beberapa tantangan lain.

Untuk menindaklanjuti hal tersebut, ia mendorong adanya percepatan penyelesaian perda inovasi, peningkatan koordinasi kelembagaan perangkat daerah, dan penataan administrasi dan dokumentasi inovasi daerah.

Tinggalkan Balasan