Katajari.com – Upaya berkelanjutan dari Gerakan Revolusi Hijau, Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H.Sahbirin Noor mempelopori penanaman 1600 bibit pohon penghijauan di kawasan Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru, Jumat (18/8/2023).
Kegiatan dilakukan bersama Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggandeng PT. Angkasa Pura I.
Kegiatan ini digelar sekaligus memperingati Hari Jadi ke 73 Provinsi Kalimantan Selatan, diikuti oleh seluruh Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Dishut Kalsel, UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan staf Angkasa Pura I.
Gubernur Kalsel yang akrab disapa Paman Birin mengucapkan terimakasih dan penghargaan luar biasa kepada semua pihak yang terlibat dalam acara penanaman hari ini, sebagai upaya berkelanjutan dari Gerakan Revolusi Hijau.
“Kita semua layak bersyukur dan bangga, bahwa penghijauan yang kita galakkan melalui Gerakan Revolusi Hijau, mendapat dukungan dari berbagai pihak,” ucap Paman Birin.
Aksi penanaman pohon yang dilaksanakan ini, kiranya tidak sekedar mencapai target kuantitas, tapi harus mampu menggerakkan dan merubah perilaku masyarakat, dengan penuh kesadaran untuk turut berperan serta dalam kegiatan penanaman dan pemeliharaan pohon.
“Semakin banyak pihak yang terlibat dalam menanam, maka akan semakin cepat pula kita menghijaukan kembali Banua Kalimantan Selatan,” katanya.
Dalam kegiatan penanaman bersama ini berhasil tertanam sebanyak 1.610 batang bibit pohon, terdiri dari Mahoni sebanyak 370 batang, Pulai sebanyak 420 batang dan Bintaro sebanyak 820 batang.
Sementara itu, Kepala Dishut Kalsel Hj Fathimatuzzahra dalam laporannya mengatakan, kegiatan penanaman ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan tutupan lahan di Provinsi Kalimantan Selatan.
Sehingga dapat menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan mendorong program pemerintah dalam pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim.
“Untuk itu di mana pun kita harus menanam menanam dan terus menanam untuk anak cucu kita, bahkan di lingkup perkantoran Pemprov Kalsel kita juga sudah menjadikan kantor berdimensi hutan,” ungkap Fathimatuzzahra. (dishutkalsel/kjc)