Pelabuhan Perikanan Banjarmasin Pantau Kenaikan Harga Ikan Laut

Kepala Pelabuhan Perikanan Banjarmasin, Nurbani Yusuf, Selasa (20/6/2022) di Banjarmasin. (Foto: Kominfo Kalimantan Selatan)

Katajari.com Beberapa pekan ini harga ikan laut mengalami kenaikan yang cukup signifikan di pasar-pasar Kota Banjarmasin. Hal tersebut mendapat perhatian dari Kepala Pelabuhan Perikanan Banjarmasin, Nurbani Yusuf.

Nurbani mengatakan, kenaikan harga ikan laut dikarenakan lokasi tangkapan nelayan, yang biasanya di perairan Kotabaru terus bergeser menjauh hingga mendekati perairan Sulawesi Barat.

Karena lokasi tangkapan yang semakin jauh mengakibatkan komoditas seperti ikan peda, ikan tongkol, serta ikan lajang mengalami kenaikan. Ikan peda yang biasanya Rp30.000,00 naik menjadi Rp42.000,00 per kg.

“Setelah sesuai mekanisme pasar diperkiraan akan menjadi Rp50.000,00 hingga Rp52.000,00 per kg, hal ini akan terus dipantau,” kata Nurbani, Senin (20/6/2022) di Banjarmasin.

Kenaikan tersebut dikatakan Nurbani mengakibatkan biaya operasional ke Pelabuhan Banjar Raya menjadi besar, sehingga para nelayan mau tidak mau menaikan harga.

“Dengan harga melonjak, permintaan ikan pun menurun karena apabila harga tinggi permintaan pun menjadi sedikit,” ucap Nurbani.

Dijelaskan Nurbani, pasokan ikan laut tidak sama dengan ikan darat yang selalu tersedia. Ikan laut tersedia tergantung musim dan daerah karena itu merupakan sifat biologis ikan laut.

“Selain itu, cuaca juga sangat berpengaruh, mau tidak mau terdapat kenaikan dari biaya operasional baik kapal pengangkat dan pengangkut. Yang biasa satu minggu melaut, ini bisa sampai dua minggu sehingga biaya logistik dan BBM meningkat,” jelas Nurbani.

Nurbani menambahkan, kedatangan kunjungan kapal pun berkurang, ditargetkan pada tahun ini sebanyak 700 kapal, sampai Mei hanya 147 kapal, yang mana masih 20 persen di bawah target.

“Ikan yang didapat juga masih di bawah target, yaitu 13.442 ton, dan sampai Juli ini baru masuk 1.373 ton, masih 10,2 persen dari target 30 persen,” tambah Nurbani.

Namun, pada September nanti diprediksi jumlahnya akan melonjak karena memang tren tangkapan ikan yang tinggi, sehingga Nurbani mengimbau masyarakat tidak perlu panik.

“Kenaikan kita prediksi hingga Agustus, baru setelahnya kembali normal. Menurunnya ikan laut membuat suplai ikan darat naik di pasaran,” kata Nurbani.

Tinggalkan Balasan