Penampilan Band Padi Reborn Menandai Penutupan Geopark Meratus Great Culture

Geopark Meratus Great Culture Carnival Tahun 2024 ditutup oleh penampilan band Padi Reborn di halaman Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Rabu (21/8/2024) malam. (Foto: Adpim Setdaprov Kalsel/katajari.com)

Katajari.com Kemeriahan Geopark Meratus Great Culture Carnival Tahun 2024 yang digelar Pemprov Kalsel melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Selatan ditutup oleh penampilan band Padi Reborn di halaman Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Rabu (21/8/2024) malam.

Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Agus Dyan Nur tampak berada di samping Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana.

Hadir juga sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov Kalsel, perwakilan pimpinan Forkopimda dan instansi vertikal serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Di awal acara, ada penampilan Fashion Show Muslimah Sasirangan dan pertunjukan Tari Sari Gading dengan balutan kain berwarna putih itu tampil yang dikemas dalam tata panggung berkonsep Tradisional Futuristik.

Rangkaian selanjutnya, warga yang hadir pun dihibur langsung dengan band Padi Reborn digawangi Andi Fadly sebagai vokalis, Satriyo Yudi (Piyu) selaku gitaris dan Surendro Prasetyo alias Yoyo (Drumer), Rindra Risyanto Noor (Bass), dan Ari Tri Sosianto (Gitar).

Mereka membawakan 10 lagu di antaranya yaitu Sang Penghibur, Perjalanan Ini, Mahadewi, Semua Tak Sama, Sahabat Selamanya, Harmoni, Kasih Tak Sampai, Menanti Sebuah Jawaban, Sobat dan Begitu Indah.

Sang Vokalis Padi Reborn, Andi Fadly mengaku bangga dan merasa istimewa pihaknya dapat dilibatkan dalam event Meratus Geopark Great Culture Carnival tersebut.

“Pastinya, momentum ini sangat luar biasa. Tumpah ruah kebanggaan dan rasa syukur kita sampai terasa energinya ke panggung,” senyum Fadly.

Fadly bersyukur bahwa Geopark Meratus telah dievaluasi oleh UNESCO, yang nantinya segera ditetapkan dan menjadi kebanggaan masyarakat Kalsel.

“Tentu saja kebanggaan Indonesia, Geopark Meratus juga bisa dikatakan salah satu terbaik di dunia,” ungkap Fadly, lelaki bertopi fedora itu.

Padi Reborn membawakan lagu pertamanya berjudul Sang Penghibur. Di pertengahan lagu, sang vokalis langsung berpakaian khas Kain Sasirangan berwarna kuning yang diikat di bawah pinggang celana.

“Hari ini merupakan momen yang sangat istimewa bagi kita semua. Meratus Geopark Great Culture Carnival bukan sekadar sebuah acara biasa, melainkan sebuah perayaan yang menggabungkan kekayaan budaya, keindahan alam, dan potensi wisata luar biasa yang kita miliki,” ucap Paman Birin dalam sambutan disampaikan Staf Ahli Gubernur, Agus Dyan Nur.

Paman Birin menjelaskan bahwa kemarin lalu dari pihak panitia Geopark Meratus Great Culture Carnival berhasil memecahkan Rekor MURI Dunia terkait Kain Sasirangan Terpanjang. Dalam penutupan kali ini, dirinya menyebut akan dihibur oleh band papan atas tanah air.

“Setelah kemarin telah kita dapatkan Rekor MURI dalam pembentangan rangkaian Kain Sasirangan Terpanjang yakni 5, 7 Kilometer. Malam ini kita akan dihibur oleh artis yang juga tentunya peduli dengan warisan budaya,” ungkap Paman Birin.

Kemeriahan Geopark Meratus Great Culture Carnival Tahun 2024 yang digelar Pemprov Kalsel melalui  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Selatan. (Foto: Adpim Setdaprov Kalsel/katajari.com)

Menurut Paman Birin, rangkaian 2 hari kegiatan meratus ini adalah wujud nyata dari komitmen kita untuk terus melestarikan warisan budaya dan alam, serta memperkenalkan keindahan Kalsel Babussalam ke mata dunia.

Lalu, Paman Birin menegaskan bahwa Geopark Meratus bukanlah sekedar sebuah kawasan yang indah, tetapi adalah simbol dari kekayaan geologis, keanekaragaman hayati, dan warisan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur kita.

“Selama dua hari terakhir, kita telah banyak menyaksikan berbagai kegiatan yang memperlihatkan betapa kayanya budaya dan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat kita,” tutur Gubernur Kalsel itu.

Berbagai penampilan seni, hingga lomba-lomba tradisional. Paman Birin mengatakan, rangkaian itu telah memperlihatkan kepada kita semua betapa besar potensi yang dimiliki oleh masyarakat Kalsel.

Disamping itu, Paman Birin juga menilai kegiatan ini sekaligus memperkuat upaya pelestarian lingkungan dan budaya di Banua, tentunya sebagaimana langkah untuk mengenalkan kepada generasi selanjutnya.

“Saya berharap, setelah acara ini kita semua dapat terus berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan kawasan Meratus, serta mengembangkan potensi wisata yang ada dengan cara yang berkelanjutan,” katanya.

Untuk itu, sambung dia, mari kita jadikan Geopark Meratus ini sebagai ikon kebanggaan Kalimantan Selatan dan juga Indonesia di mata dunia. (adpim/kjc)

Tinggalkan Balasan