Katajari.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong proses regenerasi petani dan mendorong pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang disupport oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Sebuah lembaga pembiayaan internasional dibidang pertanian, Kementan terus meningkatkan minat generasi muda untuk berwirausaha dibidang pertanian
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengingatkan pentingnya akses permodalan bagi para pelaku bisnis pertanian.
“Permodalan menjadi faktor penting dalam kegiatan usaha para petani milenial. Penting sebagai upaya mereka dalam mengembangkan skala usaha mereka,untuk itu akses permodalan, khususnya KUR harus terus diupayakan,” jelas Dedi.
Kementan terus memasifkan informasi mengenai akses KUR bagi Petani Milenial, yang kali ini di lakukan oleh Unit Pelaksana Teknisnya SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) YESS Programme Kalimantan Selatan.
SMK-PP Negeri Banjarbaru kali ini mengadakan Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur tema “Penguatan Kapasitas Petani Muda Muda dalam Mewujudkan Kemandirian Pangan Melalui Inklusi Keuangan.”
MAF disiarkan langsung secara daring dari BPP Kecamatan Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (06/03/2024).
Diawali pembukaan oleh Project Manager (PM) PPIU Kalimantan Selatan, Angga Tri Aditia Permana, menjelaskan bahwa ini MAF Tani Akur pertama di wilayah Hulu Sungai Selatan. Maka melalui MAF ini kita lebih mengenal klinik agribisnis.
“MAF kali ini terkait klinik agribisnis atau akses permodalan, BPP telah lama menjadi mitra Program Yess, dan kedepannya fungsi BPP sejalan dengan dengan fungsi kostratani, sebagai tempat belajar, dan konsultasi bagi petani-petani muda,” ujar Angga.
Mudah-mudahan petani milenial akan semakin semangat dan menularkan semangatnya ke petani lainnya.
“Selain itu MAF bisa berbagi ilmu tentang pengalaman, akses permodalan, dan adanya bisnis matching,” pungkasnya.
Mengawali materi dari Suhaimi selaku Koordinator BPP Telaga Langsat, menyampaikan bahwa Telaga Langsat di tunjuk sebagai BDSP Program YESS.
“Kegiatan bimbingan layanan bisnis adanya di tempat kami. Jadi nantinya para adik-adik petani yang akan diikutkan dalam kegiatan pertanian disinilah akan diajarkan dan ditingkatkan,” katanya.
Pemateri kedua, Ika Wahyudi, selaku Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan, Setda Kabupaten Hulu Sungai Selatan menyampaikan tentang literasi dan inklusi keuangan.
Nantinya Kalsel akan menjadi gerbang IKN, dan diharapkan akan menjadi penyangga pangan IKN, dan ini adalah peluang bagi petani untuk mengembangkan usaha, salah satunya melalui kegiatan ini.
Ika Wahyudi memaparkan bahwa tugas pemerintah adalah membantu para petani, bagaimana caranya petani itu sejahtera.
Dalam mendukung hal itu, Pemda HSS akan memiliki rencana kerja di 2024 di antaranya KUR Plus Bunga Numasera, Asuransi Usaha Tani dan Ternak, dan Komunitas Edukasi Tabungan Pelajar.
Lanjut pemateri Ketiga, Lukmanul Hakim sebagai Branch Manager Bank Mandiri KCP Kandangan memaparkan materi terkait livin mandiri, dan akses permodalan.
Petani harus memiliki rekening Tabungan mandiri dulu, selanjutnya bisa mengajukan KUR. Di bank Mandiri ini memiliki beberapa KUR diantaranya KUR Super Mikro, KUR Mikro, dan KUR Kecil.
Terakhir, pemateri keempat yaitu Rahman Hadi seorang Petani Muda YESS Kecamatan Telaga Langsat yang berkecimpung di usaha budidaya melon.
Ia mengajak pemuda untuk bergabung ke Program YESS, karena kita akan dikembangkan kemampuan, pengetahuan, menambah teman dan lingkungan usaha yang itu bermanfaat dalam pengembangan usaha pertanian.
Melalui closing statemen dari Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti menyampaikan Kabupaten HSS sebagai kabupaten baru dalam Program Yess.
Ia mendorong dan memperkuat capaian output Program YESS, terutama untuk mendorong sebanyak-banyaknya petani muda untuk bekerja di sektor pertanian.
Sebab HSS merupakan Kabupaten strategis, memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah dan harus dimanfaat dan memberi kemanfaatan dalam kewirausahaan di sektor pertanian.
Selain itu petani muda ini bisa mengikuti berbagai pelatihan sehingga naik kelas, mengembangkan usaha, meningkatkan kapasitas, mengakses permodalan, dan bisa berpikir modern. (Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru/kjc)