Perhatikan Tumbuh Kembang Anak Dengan Mengenali Stunting

Ilustrasi anak mengalami stunting. (Fto: halodoc)

Katajari.com – Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Kota Banjarbaru memberikan tips untuk Anda mengenali tentang stunting sebagai bentuk perhatian terhadap tunbuh kembang anak.

Sobat Idaman, kita perlu melakukan perhatian terhadap tumbuh kembang anak karena stunting termasuk suatu kondisi yang cukup mengkhawatirkan pada saat ini.

Stunting sendiri merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.

Ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar, dan banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya stunting.

Oleh karena itu , mari untuk dapat terus memperhatikan tumbuh kembang anak serta apabila terdapat gejala yang termasuk dari stunting silakan segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Pengertian stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang

Menurut WHO (2020) bahwa stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang/tinggi atau badan menurut usia kurang dari – 2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan yang terjadi dikarenakan kondisi irreversible akibat asupan nutrisi yang tidak adkuat dan atau infeksi berulang/kronis yang terjadia dalam 1000 hpk.

Penyebab utama stunting, di antaranya ibu mengalami malnutrisi atau terserang infeksi selama hamil, anak tidak mendapatkan Air Susu  Ibu (ASI) eksklusif, kualitas gizi MPASI yang kurang, anak menderita penyakit yang mengalami penyerapan nutrisi.

Kemudian, anak memiliki penyakit bawaan seperti penyakit jantung bawaan atau thalasemia, anak menderita infeksi kronis seperti buberkulosis atau cacingan.

Usia berapa anak dikatakan stunting?

Saat remaja putri; skrinning anemia dan konsumsi tablet tambah darah (TDD).

Saat masa kehamilan; disarankan untuk rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter, penuhi asupan nutrisi yang baik dan cukup selama masa kehamilan, juga asupan mineral sepeti zat besi, asam folat dan yodium yang cukup.

Balita; terapkan inisiasi menyusi dini (IMD) sesaat setelah bayi baru lahir yang bertujuan agar berhasil dalam program pemberian asi eksklusif, imunisasi lengkap agar anak terlindungi dari berbagai macam penyakit, ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan diteruskan sampai usia 2 tahun dengan ditambahkan MPASI yang sehat dan bergizi, pemantauan tumbuh kembang balita.

Gaya hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan sebelum makan, memastikan air yang dinimum merupakan air bersih, buang air besar di jamban/toilet, sanitasi sehat dan lain lain.

Penanganan atau pengobatan untuk anak stunting?

Mengobati penyait yang mendasari misalnya membiran obat obatan antituberkolosis bilan anak menderitaTBC, memberikab nutrisi tambahan berupa makanan yang kaya protein hewani, lemak dan kalori, memberikan suplemen berupa vitamin A, zinc, zat besi, kalsium dan yodium, menyarankan keluarga untuk memberikan sanitasi dan menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat PHBS) guna mencapai keluarga yang sehat.

Keberhasilan penpgbatan stunting pada anak juga sangat bergantung pada upaya orang tua dan keluarga. Upaya yang dapat dilakukan adalah memberi nutrisi tepat dan lengkap melaui MPASI atau makanan pokok berupa makanan yang kaya protein, hewani atau nabati.

Memeriksakan tinggi dan berat badan anak secara berkala, membawa anak untuk kontrol rutin ke dokter jika ia menderita penyakit kronis, memperbaiki sanitasi di rumah dan menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) guna mencapai keluarga yang sehat. (kjc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *