Katajari.com – Manajemen PT Air Minum Intan Banjar (Perseroda) bekerja keras memaksimalkan pelayanan air bersih yang didistribusikan kepada ratusan ribu pelanggannya di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar selama musim kemarau.
Direktur Umum PT Air Minum Intan Banjar (Perseroda), Abdullah Saraji mengatakan optimalisasi pelayanan air bersih dilakukan melalui Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang tersebar pada sejumlah wilayah.
“Kami mengoptimalkan distribusi air bersih diolah dari IPA yang melayani sesuai kawasan baik IPA I dan IPA II di cabang utama dan IPA lain yang tersebar pada sejumlah kecamatan dengan cakupan wilayah sekitar,” katanya, Jumat (1/9/2023).
Ia menyebutkan IPA I bundaran STM dan IPA 2 Pinus melayani pelanggan di Kota Banjarbaru dan pusat kota Martapura, sedangkan IPA lain melayani distribusi air pada beberapa kecamatan.
Menurutnya, sejak kemarau yang terjadi hampir dua bulan terakhir dan sumur milik warga mengalami kekeringan, berdampak terhadap meningkatnya pemakaian air bersih pelanggan PT Air Minum Intan Banjar.
“Saat ini jumlah pelanggan tersebar di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar yakni 106.213 sambungan langganan, semuanya masih dapat terlayani meski pun pemakaian air meningkat saat kemarau,” tuturnya.
Abdullah Saraji menjelaskan peningkatan pemakaian air bersih terutama di Kota Banjarbaru dan sebagian Kota Martapura tidak ada masalah karena terlayani IPA I dan IPA II dengan sumber air curah dari SPAM Banjarbakula.
“Permasalahan terjadi di IPA cabang 2 dan 3 dimana sumber air bakunya yang berasal dari sungai mengalami penyusutan sehingga dilakukan upaya maksimal agar distribusi air tetap lancar,” ujarnya.
Ditambahkannya, penyusutan air sungai terjadi di cabang 3 wilayah Timur karena air Sungai Riam Kiwa menyusut, sehingga IPA tidak bisa maksimal mengolah air untuk dapat didistribusikan ke pelanggan.
Cakupan IPA cabang 3 meliputi Kecamatan Astambul, Mataraman, Simpang Empat, Sungai Pinang, Sambung Makmur, dan Pengaron dengan jumlah pelanggan sebanyak 5.500 sambungan.
“Penurunan debit air Sungai Riam Kiwa itu disiasati dengan membuat sumur galian di badan sungai agar sumber airnya bisa tetap diolah menjadi air bersih sehingga dapat dipasok ke pelanggan,” ucapnya.
Sementara, penyusutan air sungai juga terjadi di cabang 2 dengan air baku berasal dari Sungai Martapura di Kecamatan Sungai Tabuk yang diolah PT Drupadi dan mengambil airnya agak ke tengah sungai.
Cakupan pelanggan IPA cabang 2 itu meliputi tujuh kecamatan yakni Gambut, Kertak Hanyar, Sei Tabuk, Beruntung Baru, Aluh Aluh, Tatah Makmur dan Kecamatan Landasan Ulin yang masuk wilayah Banjarbaru.
“Penyusutan air sungai Martapura diatasi dengan menambah pipa pengisap air lebih ke tengah sungai sehingga dapat dialirkan ke pompa intake yang akan mengolahnya jadi air bersih,” jelasnya.
Pihaknya juga mengimbau pelanggan terutama yang jauh dari jaringan pipa distribusi untuk menyimpan air, karena tingginya pemakaian air bisa membuat distribusi tidak sampai ke ujung jaringan. (antara/kjc)