Banjar  

Ribuan Jemaah Ikuti Haul Habib Kusambi dan Wali Majedub di Desa Padang Panjang

Haul ke 2 Habib Abdurrahman (Habib Kusambi) bin Husin Fakhir Assegaf dan haul ke 9 wali majedub yang juga puterinya, Syarifah Nur Maya, Senin (1/1/2024) di Desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar. (Foto: Kominfo Kabupaten Banjar/Katajari.com)
Haul ke 2 Habib Abdurrahman (Habib Kusambi) bin Husin Fakhir Assegaf dan haul ke 9 wali majedub yang juga puterinya, Syarifah Nur Maya, Senin (1/1/2024) di Desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar. (Foto: Kominfo Kabupaten Banjar/Katajari.com)

Katajari.com Ribuan jemaah mengikuti haul ke 2 Habib Abdurrahman (Habib Kusambi) bin Husin Fakhir Assegaf dan haul ke 9 wali majedub yang juga puterinya, Syarifah Nur Maya, Senin (1/1/2024) di Desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar.

Cuaca yang cukup panas tidak membuat jemaah mengurungkan niatnya untuk datang ke pelaksanaan haul Syarifah Nur Maya, dikenal masyarakat sebagai seorang wali majedub.

Dari ribuan jemaah juga hadir Wakil Bupati Banjar Said Idrus Al Habsyi, para habaib, tokoh ulama dan tokoh masyarakat, camat beserta unsur Forkopimcam.

Haul diawali dengan pembacaan Maulid Habsyi dilanjutkan syair syair pujian kepada Al Qutub Habib Abdurrahman Assegaf, pembacaan ayat suci al Quran oleh Ustadz Muhammad Soleh.

Haul ditutup dengan tahlil dan doa oleh Ketua Rabithah Alawiyah Banjarbaru/Kabupaten Banjar Habib Idrus bin Abdullah Alaydrus.

Ribuan jemaah mengikuti haul ke 2 Habib Kusambi dan haul ke 9 wali majedub, Syarifah Nur Maya, Senin (1/1/2024) di Desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar. (Foto: Kominfo Kabupaten Banjar/Katajari.com)
Ribuan jemaah mengikuti haul ke 2 Habib Kusambi dan haul ke 9 wali majedub, Syarifah Nur Maya, Senin (1/1/2024) di Desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar. (Foto: Kominfo Kabupaten Banjar/Katajari.com)

Dalam manaqib Syarifah Nur Maya yang dibacakan oleh keponakan yakni Habib Muhammad Alwi bin Habib Muhsin Fakhir Assegaf, Syarifah Nur Maya dilahirkan 17 Shafar 1402 Hijriah atau bertepatan 5 Desember 1981.

Sejak kecil sudah di didik perihal disiplin ilmu keagamaan dan adab oleh ayah dan ibunya.

Sehari hari dijalani dengan melaksanakan ibadah wajib maupun sunah. Setelah selesai salat 5 waktu dilanjutkan dengan membaca al Quran setiap hari 5 juz, juga melazimkan menuntut ilmu ke majelis taklim.

Di antaranya tuan Guru Munawwar dan Habib Zein Kampung Melayu, tuan Guru Wildan Tanjung Rema dan  majelis taklim Annur Banjarmasin asuhan Habib Abu Bakar Maula Dawilah.

Semenjak kecil juga suka ziarah ke makam orang orang saleh yakni ke Kubah Datuk Kelampayan, Guru Sekumpul dan Kubah Habib Basirih Banjarmasin.

“Sifatnya dermawan dan pemurah, tidak pernah putus salat tahajud dan puasa sunah Senin Kamis. Tidak ketinggalan baca Burdah dan Manaqib Sayidah Khadijah Al Kubro tokoh wanita idolanya,” ungkapnya.

Empat hari sebelum meninggalkan dunia fana ini lanjutnya, Syarifah Nur Maya sempat dirawat di rumah sakit.

Anehnya segala perlengkapan jenazah  sudah dia persiapkan, pada hari Ahad 29 Maret 2015 Syarifah Nur Maya telah berpulang ke rahmatullah. Ia beramanat dikuburkan di Kusambi Desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan.

Sementara itu dalam tausiahnya Habib Abu Bakar bin Maula Dawilah asal Malang menerangkan, apa yang diperoleh Syarifah Nur Maya anugerah dari Allah berupa berbagai macam kekeramatan, tidak lain dari hati yang bersih jauh dari penyakit hati.

Menurutnya bukanlah banyak salat, puasa atau sedekah tetapi Allah menjadikan hamba menjadi kekasihnya adalah kebersihan hati dan sikap tawadhu terhadap semua orang.

“Ambil teladan dari beliau, contoh dalam kehidupan sehari hari insyaallah kita juga akan dipandang oleh Allah dan dicintai Rasulullah,” tutupnya. (kjc)

Tinggalkan Balasan