Banjar  

RSUD Ratu Zalecha Penyuluhan Kenakalan Remaja di Ponpes Salafiah Darussalam

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha Martapura memberikan pemahaman tentang isu-isu terkait kenakalan remaja, dengan menggelar penyuluhan "Kenakalan Remaja" di Pondok Pesantren Salafiah Darussalam, Kamis (18/7/2024). (Foto: Humas RSUD Ratu Zalecha Martapura/katajari.com)

Katajari.com Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha Martapura memberikan pemahaman tentang isu-isu terkait kenakalan remaja, dengan menggelar penyuluhan “Kenakalan Remaja” di Pondok Pesantren Salafiah Darussalam, Kamis (18/7/2024).

Pada kesempatan ini, RSUD Ratu Zalecha melalui bagian Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) serta poliklinik Psikologi memberikan materi yang informatif dan edukatif.

Penyuluhan yang diadakan oleh RSUD Ratu Zalecha di PP Salafiah Darussalam bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai bahaya dan dampak kenakalan remaja.

Psikolog Klinis Muda RSUD RAZA Henny Pujianti, M. Psi, Psikolog mengatakan kenakalan remaja dapat muncul dalam berbagai bentuk dan perilaku yang negatif.

Salah satu bentuk yang umum adalah bullying, di mana seorang remaja menggunakan kekerasan fisik atau verbal untuk mengintimidasi atau menakuti remaja lainnya.

Bentuk lainnya adalah kenakalan seksual, yang melibatkan tindakan seksual tanpa persetujuan.

Selain itu, kenakalan remaja juga dapat berupa penyalahgunaan narkoba dan alkohol, yang berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental remaja,” ujar Henny.

Ditambahkannya, tindakan kriminal seperti pencurian, vandalisme, dan perusakan properti juga termasuk dalam kategori ini.

Pelanggaran aturan sekolah dan keluarga, seperti bolos, melanggar jam malam, atau berkata kasar terhadap orang tua dan guru, juga merupakan contoh dari kenakalan remaja yang harus diwaspadai.

“Dampak dari kenakalan remaja memiliki dampak serius baik bagi individu maupun masyarakat. Secara individu, remaja yang terlibat dalam kenakalan sering mengalami masalah kesehatan mental, seperti stres dan depresi. Mereka juga berisiko tinggi menghadapi masalah hukum dan kesulitan dalam menyelesaikan pendidikan,” katanya.

Oleh karena itu, Henny menyampaikan sangat penting untuk memahami dampak tersebut agar langkah pencegahan dapat diambil dengan efektif dan tepat sasaran.

Pada sesi ini, para siswi diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terkait kenakalan remaja dan cara pencegahannya.

Beberapa pertanyaan yang diajukan salah satunya pertanyaan dari siswi Fiza, bagaimana caranya menjaga kesehatan mental di saat pendidikan yang banyak tekanan dan banyak tugas?

Henny menjawab, kenali dulu masalahnya, apa yang menjadi kendala yang membuat anda tertekan, hadapi dan kerjakan apa yang bisa di kerjakan. Karena belajar tekun saat ini akan menentukan masa yang akan datang.

Lanjut Henny juga berpesan kepada seluruh siswi apabila memiliki pertanyaan seputar kenakalan remaja namun sungkan mengungkapnya di muka umum.

Ia persilakan datang langsung ke poliklinik Psikologi RSUD RAZA yang buka tiap hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis pada pukul 08.00-12.00 WITA, Jumat pukul 08.00-11.00 WITA, serta Sabtu pukul 08.00-12.00 WITA.

Sesi ini diakhiri dengan penekanan pentingnya komunikasi terbuka antara remaja, orang tua, dan guru dalam mencegah serta mengatasi kenakalan remaja. (humas/kjc)

Tinggalkan Balasan