Katajari.com – Di antara 37 sekolah di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang terdampak musibah banjir, maka SDN Bincau Muara Kecamatan Martapura merupakan sekolah yang paling parah dampaknya.
Diterangkan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Banjar, Liana Penny, semua kegiatan belajar mengajar bisa saja dilaksanakan untuk 36 sekolah yang kebanjiran.
Namun, SDN Bincau Muara terpaksa melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama 2 hari.
“Saat ini semua sekolah sudah normal karena air berangsur surut. Sebelumnya, SDN Bincau Muara melaksanakan kegiatan PJJ selama dua hari saat terdampak banjir,” katanya kepada katajari.com, Kamis (24/11/2022) siang.
PJJ karena ketinggian air mencapai ruang kelas dan tidak memungkinkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelasnya. Sedangkan sebagian besar sekolah lainnya hanya menggenang akses jalan dan halaman sekolah.
Kepala dinas yang turut meninjau beberapa sekolah kebanjiran termasuk SDN Bincau Muara ini menyebutkan, paling banyak sekolah terdampak banjir di Kecamatan Martapura, Martapura Timur, Sungai Tabuk, dan Astambul.
Ditemui terpisah, Kepala SDN Bincau Muara, Muhammad Suryani mengutarakan, banjir yang terjadi dan menimpa sekolah ini mencapai ketinggian lebih dari 50 centimeter.
Menyebabkan proses belajar mengajar tidak dapat dilaksanakan, sehingga diberlakukan kegiatan PJJ.
“Sebelumnya, banjir paling parah pernah sekali dialami SDN Bincau Muara lebih dari 1,5 meter ketinggian airnya saat banjir terparah di Kabupaten Banjar waktu lalu,” imbuhnya, Kamis (24/11/2022).
Ke depan, pihaknya menginginkan agar lantai ruang kelas perlu diganti, karena dinilai sudah keropos setelah beberapa kali terdampak banjir.
Pantauan katajari.com nampak halaman SDN Bincau Muara masih tergenang air. Bekas ketinggian air karena banjir, terlihat jelas ada di dinding sekolah.
