Katajari.com – Pertanian adalah sektor yang sangat penting, terutama dalam menopang kemajuan ekonomi nasional.
Demi menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki berkompeten, produktif dan berdaya saing, Kementerian Pertanian (Kementan) memaksimalkan pendidikan vokasi.
Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman menyatakan bahwa pendidikan vokasi pertanian tidak hanya di lembaga pendidikan.
Namun, kegiatan outing class seperti ini juga akan membuat calon petani masa depan ini tidak bosan dan kembali bersemangat setelah kembali ke sekolah.
Senada hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan, siswa SMK-PP dan mahasiswa Polbangtan merupakan kandidat petani milenial dan wirausahawan muda pertanian terdidik yang menjadi harapan bangsa dan negara.
“Mulai saat ini harus kita didik dan mempersiapkan dan menggenjot mental, ilmu, keterampilan dan lain-lain, agar mereka menjadi petani yang terampil, tangguh dan profesional,” katanya.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru sebagai sekolah vokasi terus berupaya menciptakan lulusan yang kompeten dan berkemampuan di bidang pertanian, serta bidang lainnya kepada peserta didiknya.
Memaju jiwa kewirausahaan dan ketrampilan siswanya, Kompetensi Keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) kali ini menggelar program unggulan Kelas Industri.
Salah satu kegiatan terbaru adalah Kelas Coffee Roasting dan Barista yang berlangsung pada Sabtu-Minggu (15 -16 Februari 2025).

Kegiatan ini diselenggarakan di Comet Coffee dan Mawar 8 HQ Roasting, menghadirkan siswa kelas XII, petugas laboratorium APHP, serta guru APHP sebagai peserta.
Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan bimbingan langsung dari dua instruktur profesional, Muhammad Hafidz Asyari dan Abdul Qohar, yang telah bersertifikat di bidang roasting kopi dan barista.
Akbar Suhaji, selaku Ketua Kompetensi Keahlian APHP, mengatakan kegiatan ini untuk membuka wawasan siswa APHP tentang peluang usaha dan karier di bidang kopi, sekaligus meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah melalui pendekatan berbasis industri.
“Kegiatan ini adalah mengenalkan proses pengolahan hasil perkebunan, khususnya kopi, kepada siswa. Dengan pelatihan ini, siswa tidak hanya memahami teori tetapi juga mempraktikkan langsung proses roasting dan teknik barista dengan standar industri,” ujarnya.
“Selain itu, keikutsertaan petugas laboratorium dan guru dalam pelatihan ini menjadi nilai tambah. Mereka mendapatkan insight terbaru dalam pengolahan kopi, yang nantinya dapat diterapkan dalam kegiatan produksi dan praktikum siswa di sekolah,” tambah Akbar.
Akbar menjelaskan Kelas Coffee Roasting dan Barista merupakan bagian dari Kelas Industri, program unggulan APHP yang memberikan pengalaman belajar langsung di industri.
Dengan metode ini, siswa memperoleh ilmu serta wawasan langsung dari para profesional, sehingga siap bersaing di dunia kerja dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri pengolahan hasil pertanian.
Di beberapa momen Kepala Sekolah, Yudi Satoni berpesan agar siswa harus yakin dengan pilihannya dengan bersekolah di SMK-PP Negeri Banjarbaru.
Kalian harus bangga menjadi generasi penerus pertanian Indonesia. Fokus, bekerja terbaik, orientasi hasil, menjadi pemenang. (tim ekspos smk pp negeri banjarbaru/kjc)