Katajari.com – Penanganan ketertiban umum di sela sela Proklamasi Kemerdekaan RI, Wali Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin terlihat turun tangan langsung mengatasi keadaan, Sabtu (17/8/2024) di lapangan Murdjani Banjarbaru.
Ia mendapatkan tugas sebagai petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk penanggulangan kebakaran yang terjadi saat penanganan ketertiban umum tersebut.
Tentu saja ini bukan kejadian sesungguhnya tetapi simulasi dalam penanganan ketertiban umum yang dilakukan petugas terkait bilamana terjadi hal demikian.
Simulasi dimulai dengan menampilkan suasana perkampungan di Kelurahan Landasan Ulin Timur, Banjarbaru cukup tenang, masyarakat beraktivitas seperti biasanya.
Namun, semua berubah saat sekelompok orang yang diduga preman datang dan membuat suasana kampung menjadi kacau. Perkelahian pun tak terelakkan, hingga warga menghubungi anggota Satpol PP Banjarbaru.
Tak lama, sejumlah anggota Satpol PP Banjarbaru tiba di perkampungan itu. Secara kebetulan, anggota Linmas yang juga bagian Satpol PP Banjarbaru yang tengah berpatroli juga datang ke lokasi yang sama.
Para preman pun terpancing emosi. Perkelahian antara para preman dan anggota Satpol PP pun terjadi, namun akhirnya preman itu pun berhasil diamankan.
Tak berselang lama, salah satu preman diduga membakar rumah di perkampungan. Kebakaran hebat pun tak terhindarkan dan menghabiskan beberapa rumah di perkampungan tersebut.
Beberapa saat kemudian, tiga unit armada damkar tiba di lokasi kejadian. Beberapa petugas UPT Damkar Pemko Banjarbaru berjibaku menjinakan api, hingga akhirnya padam.
Menariknya, dalam simulasi pemadaman kebakaran, Wali Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin bersama Kepala Satpol PP Banjarbaru, Hidayaturahman turun langsung memadamkan api dengan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Di samping itu, tentunya tiga unit armada damkar yang baru didatangkan Pemko Banjarbaru unjuk kebolehan dalam simulasi ini.
Aditya mengatakan, simulasi yang diperagakan merupakan salah satu kebersamaan yang dibangun. Artinya, tidak ada atasan maupun bawahan dalam bekerja.
“Kita semua sama, kita semua bersatu padu menanggulangi permasalahan dan tantangan yang ada di Banjarbaru,” katanya.
Lebih lanjut Aditya menambahkan, simulasi yang diperagakan menunjukkan bahwa Banjarbaru lebih tangguh dan kuat dalam menghadapi potensi bencana. Ia mengklaim, sarana dan prasarana terkait kebencanaan telah ditingkatkan.
“Kita lihat damkar dan sarana lainnya sudah memiliki sarana yang lebih baru dan bagus,” imbuhnya.
Aditya optimis, peningkatan sarana dan prasarana dapat menanggulangi potensi kebencanaan yang terjadi di Banjarbaru.
“Kalau tidak semuanya tertanggulangi, paling tidak bisa menekan angka kebencanaan di Banjarbaru,” tuntasnya. (kjc)