Katajari.com – Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono meminta masyarakat tidak khawatir setelah SoftBank mundur dari daftar investor. Menurutnya, mundurnya investor adalah hal wajar.
“Mohon masyarakat tidak khawatir, karena ini proses. Ini biasa di dunia pembangunan,” kata Bambang seusai bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (18/3/2022).
Bambang sendiri tidak asing melihat adanya investor yang tiba-tiba mundur di tengah jalan. Kendati demikian, ia masih optimistis pembangunan IKN tidak bakal sepi peminat dari kalangan investor. Pasalnya, investor akan datang bukan hanya untuk satu sektor.
“Saya masih tetap optimistis investor akan datang. Ada yang besar, menengah, atau investor yang hanya satu sektor, satu jenis tertentu misalnya pendidikan, komersial.”
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pemerintah sudah mengetahui bahwa SoftBank bakal mundur dari investor pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara.
Menurut dia, mundurnya SoftBank karena permasalahan internal yang membuat tidak memiliki dana untuk investasi di IKN.
“Jadi, SoftBank dari awal sudah mundur dia, sejak sahamnya drop. Kemudian dia punya vision fund, fund-nya tidak jadi ditaruh di Saudi, tidak jadi ditaruh di Abu Dhabi. Jadi dia tidak ada (dana), ya sudah off,” ujar Luhut di Jakarta, Selasa (15/3/2022).
Luhut memastikan akan ada investasi dari Abu Dhabi dan Arab Saudi untuk membangun IKN. Ia menyebut dua negara tersebut sudah berkomitmen investasi sebesar USD 20 miliar.
Dana tersebut, kata dia, akan digunakan untuk membangun gedung-gedung selain pemerintah.
“Sisanya, tidak masalah yang gedung-gedung pemerintahan dibayar APBN,” ucap dia.
Sebelumnya, ekonom dari CORE Indonesia Piter Abdullah menilai batalnya SoftBank investasi tidak membuat pembangunan IKN gagal.
Menurut dia pembangunan IKN tetap akan berjalan, hanya saja perlu ekstra dari otorita IKN untuk mencari dana untuk pembangunan IKN.
“Batalnya SoftBank tidak berarti pembangunan IKN menjadi terancam gagal. Ini memang tantangan pemerintah khususnya kepala otorita IKN untuk mensinergikan semua potensi melakukan pembangunan IKN. Termasuk meyakinkan semua investor,” ujar Piter. (suara.com)