Katajari.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar sosialisasi pelatihan penggunaan digital signage dan aplikasi Warning Receiver System New Generation (WRS NG) Senin (13/1/2025) di Aula BPBD Kalimantan Selatan, Banjarbaru.
Acara yang berlangsung dari pukul 09.15 hingga 12.10 Wita ini dihadiri oleh perwakilan BPBD kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjar, Agus Siswanto, S.AP, M.AP, dan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjar, Yayan Daryanto, S.Hut, turut hadir dalam penyerahan simbolis perangkat WRS NG.
Perangkat ini sebelumnya telah dipasang di Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Kabupaten Banjar sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana gempa dan tsunami.
WRS NG merupakan perangkat penerima peringatan dini gempa bumi dan tsunami generasi terbaru yang memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan sistem sebelumnya.
Sistem ini mampu memberikan informasi gempa secara lebih interaktif dan lengkap, bahkan untuk gempa dengan magnitudo di bawah 5.0.
Dengan teknologi ini, BPBD dapat menerima informasi kegempaan secara real-time, termasuk peringatan dini tsunami, yang memungkinkan langkah antisipasi segera dilakukan.
Selain penyerahan simbolis perangkat WRS NG, kegiatan ini juga membahas pentingnya integrasi perangkat tersebut dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada, terutama terkait respon cepat terhadap informasi gempa dengan magnitudo di atas 5.0 dan peringatan dini tsunami.
BPBD Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan diharapkan dapat mengoptimalkan perangkat WRS NG dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.
“Dengan adanya WRS NG ini, kami berharap dapat memberikan informasi kegempaan secara cepat dan tepat, sehingga masyarakat dapat segera mendapatkan peringatan dini untuk menyelamatkan diri,” ujar Agus Siswanto.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya konkret BPBD Provinsi Kalimantan Selatan dalam mendukung pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa dan tsunami, serta memperkuat sistem peringatan dini yang lebih efektif di wilayah tersebut. (kjc)
