Teknik Modern Phacoemulsifikasi Diterapkan RSD Idaman Banjarbaru

Layanan operasi katarak tanpa jahitan atau disebut teknik modern Phacoemulsifikasi di RSD Idaman Kota Banjarbaru. (Foto: Humas RSD Idaman Kota Banjarbaru)
Layanan operasi katarak tanpa jahitan atau disebut teknik modern Phacoemulsifikasi di RSD Idaman Kota Banjarbaru. (Foto: Humas RSD Idaman Kota Banjarbaru)

Katajari.com Wacana manajemen Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk menghadirkan alat bedah katarak yang modern akhirnya telah terwujud.

Layanan operasi katarak tanpa jahitan atau disebut sebagai teknik modern Phacoemulsifikasi, resmi dibuka dan diterapkan di rumah sakit milik pemerintah tersebut.

Seperti diketahui katarak adalah suatu penyakit yang ditunjukan melalui perubahan warna pada lensa mata menjadi keruh dan berawan.

Umumnya katarak berkembang perlahan dan awalnya tidak terasa mengganggu.

Namun, jika terus dibiarkan maka akan berdampak buruk pada penglihatan hingga akhirnya menyebabkan kebutaan.

Di dunia medis, katarak disebut sebagai penyebab kebutaan utama di dunia yang dapat diobati.

Penyebab dan faktor risiko terjadinya katarak umumnya berhubungan dengan pertambahan usia, paparan ultraviolet, riwayat penyakit diabetes mellitus (DM), penggunaan obat-obat steroid, riwayat kecelakaan pada mata, ataupun riwayat operasi mata sebelumnya.

Awalnya teknik operasi katarak yang dikenal masyarakat ialah dengan cara manual dan dilakukannya jahitan di area lensa mata.

Namun dengan seiring berjalannya waktu, teknik operasi katarak saat ini telah dikembangkan dengan didukung sebuah alat canggih berupa mesin bergelombang ultrasonik.

Layanan operasi katarak tanpa jahitan atau teknik modern Phacoemulsifikasi. (Foto: Humas RSD Idaman Kota Banjarbaru)

Direktur RSD Idaman Kota Banjarbaru, Dokter Danny Indrawardhana, MMRS, melalui Kasi Sarana dan Prasarana Medik, Harun Arrasyid, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menghadirkan alat canggih tersebut lewat rancangan anggaran tahun 2022.

Diakuinya pengadaan alat kesehatan ini memang telah dibidik sejak tahun lalu sebagaimana arahan Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin.

“Penting kami rasa untuk selalu mengembangkan sarana prasarana yang ada di RSD Idaman Banjarbaru. Salah satunya mendatangkan alat canggih untuk operasi katarak. Alhamdulillah, berkat dukungan bapak Walikota dan bapak Direktur RSD Idaman, alat ini sudah kita miliki dan bisa dipergunakan untuk pengobatan masyarakat,” kata Harun Arrasyid, Jumat (2/9/2022).

Secara teknis, Dokter Hadijah Sp.M selaku dokter spesialis mata di RSD Idaman Banjarbaru menjelaskan bahwa dengan teknik Phacoemulsifikasi katarak akan dihancurkan menjadi fragmen kecil melalui getaran ultrasonik dan lensa diaspirasi dari dalam bola mata.

Kemudian, lensa katarak yang sudah dibersihkan diganti dengan lensa jernih buatan yang didesain dengan sangat baik, serta dapat digunakan seumur hidup.

Nah setelah operasi, pasien tidak perlu lagi rawat inap lanjutan, bisa langsung pulang. Kalau dibandingkan teknik operasi yang dulu akan sangat banyak perbedaannya.

“Dengan teknik Phacoemulsifikasi, sayatan sangat kecil, waktu tindakan operasi pun lebih cepat dan tentunya yang sangat jelas bedanya ialah tanpa jahitan,” tuturnya.

Senada, Dokter Helen Nguda Sp.M yang juga dokter spesialis mata, menyebut dengan adanya mesin Phacoemulsifikasi diharapkan menunjang efektifitas dan efisiensi pada layanan operasi katarak.

“Dengan irisan atau sayat yang lebih kecil yg lebih kecil diharapkan bisa menurunkan angka endof atau infeksi pasca operasi. Selain itu penyembuhan bisa lebih cepat,” terangnya.

Sementara itu, Kabid Pelayanan Medik RSD Idaman Banjarbaru Dokter Siti Ningsih, mengungkapkan bahwa layanan operasi katarak mata dibuka setiap hari kerja.

Secara prosedur, lanjutnya masyarakat dapat mendaftar ke poli mata untuk selanjutnya menjalani pemeriksaan dan akan diputuskan apakah perlu tindakan operasi.

“Jika perlu tindakan operasi Phacoemulsifikasi, maka segera akan dijadwalkan. Setelah jadwal ditentukan, pasien diminta untuk datang ke poli mata untuk persiapan. Kemudian di antar ke kamar operasi, stabilisasi dan jika sudah selesai pasien diperbolehkan langsung pulang dengan catatan tidak ada penyulut misal hipertensi atau DM,” tuntasnya. (Humas RSD Idaman Kota Banjarbaru)

Tinggalkan Balasan