Katajari.com – Tersampaikannya pesan kepemiluan kepada khalayak (peserta pemilu dan masyarakat) ditentukan oleh siapa penyampai pesan, media, metode hingga strategi yang digunakan.
Oleh karena itu jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) perlu memerhatikan faktor-faktor tersebut agar informasi yang diberikan mudah dipahami hingga mampu diaplikasikan dengan baik oleh khalayak.
Hal tersebut disampaikan Ketua KPU Hasyim Asy’ari sebelum menutup Rapat Koordinasi Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat yang diikuti Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh, Anggota KPU/KIP Kab/Kota serta jajaran sekretariat pengampu Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih se-Indonesia yang berlangsung di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (16/9/2022) malam.
Hadir pada penutupan rakor, Anggota KPU August Mellaz, Parsadaan Harahap, Betty Epsilon Idroos, Yulianto Sudrajat, Mochammad Afifuddin, bersama Sekretaris Jenderal KPU Bernad Dermawan Sutrisno serta Kepala Biro Perundang-undangan Nur Syarifah, Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Suryadi juga mendampingi Ketua, Anggota KPU Provinsi Sulawesi Utara.
Meski demikian Hasyim meminta peserta rakor yang berasal dari berbagai wilayah di Tanah Air untuk tetap mencermati hasil rakor secara tepat, mengingat tidak semua materi yang disampaikan selama rakor dapat sesuai diterapkan di daerah masing-masing.
“Bergantung karakter masing-masing daerah,” tambah Hasyim.
Selain itu, perlu juga ditanamkan pemahaman pada diri penyelenggara pemilu, KPU, bahwa masyarakat pemilih saat ini sesungguhnya sudah cerdas dan terkadang punya caranya sendiri untuk ikut berpartisipasi menyukseskan pemilu.
“Untuk itu, metode jangan menggurui, menganggap remeh masyarakat di berbagai daerah karena masyarakat cerdas dengan cara mereka. Selami isi hati pikiran agar pesan-pesan kebaikan efektif dapat diterima,” lanjut Hasyim.
Dikesempatan ini, August Mellaz menyampaikan kesimpulan dari kegiatan rakor yang mengundang sejumlah pembicara berkompeten. Mulai dari panel I dengan narasumber dirinya sendiri, bersama Anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Kasubdit Fasilitasi Pendidikan Etika dan Budaya Politik Dirjen Polpum Kemendagri, Rahmat Santoso.
Dilanjutkan panel II dengan pembicara News Anchor Inews Anisha Dasuki dan Pimpinan Redaksi IDN Times Uni Lubis dan diakhiri panel III dengan pembicara Drone Emprit Yan Kurniawan serta Executive Producere Kompastv Abie Besman.
Dari serangkaian materi yang dibawakan pembicara di panel tersebut dia berharap peserta bisa mengaplikasikan dan menyampaikan kembali ke jajaran KPU didaerah masing-masing.
Senada dia juga menekankan pentingnya pengemasan informasi kepemiluan yang tepat, agar pesan bisa tersampaikan kepada peserta pemilu dan masyarakat.
Sementara itu, Bernad Dermawan Sutrisno merespon sejumlah pertanyaan dan usulan dari peserta rakor yang muncul selama sesi panel berlangsung. Seperti usulan pemenuhan SDM, anggaran serta sarana dan prasarana (sarpras).
Terkait kekurangan SDM Bernad mengungkap akan ada formasi PPPK sebanyak 1.352 yang akan dibuka per Oktober 2022. Adapun terkait anggaran dia mengungkap akan ada penambahan anggaran di akhir tahun, dan saat ini KPU mulai merevisi anggaran tambahan tersebut.
Sementara terkait sarpras, Bernad kembali menyampaikan bahwa perbaikan baru bisa dilakukan dalam bentuk perbaikan yang kecil atau belum bisa kita membangun kantor baru.
“Namun untuk beberapa usulan khusus terkait dengan daerah-daerah bencana maupun yang tidak memiliki kantor, kita mengupayakan untuk melakukan pembangunan tahun ini,” ucap Bernad.
Di luar itu Bernad menyampaikan rencana medical check up bagi seluruh ketua, anggota, sekretaris hingga pegawai (PNS, PPNPN) KPU, KPU provinsi KIP Aceh dan KPU/KIP kab/kota yang dilakukan untuk memastikan kesehatan penyelenggara pemilu, KPU, guna mendukung tugas tahapan pemilu dan pemilihan.
Hadir peserta rakor sebanyak 1.033 orang terdiri dari Ketua, Anggota, Kepala Bagian, Kepala Subbagian yang menangani Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kab/Kota se-Indonesia. (Humas KPU)