Katajari.com – Kementerian Pertanian terus mendukung upaya percepatan regenerasi petani di Indonesia tak terkecuali Kalimantan Selatan (Kalsel).
Salah satunya dengan memaksimalkan peran SMK PP Negeri Banjarbaru, sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Provinsi Kalimantan Selatan dalam Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menaruh harapan besar pada generasi milenial dalam pembangunan pertanian.
Menurutnya milenial harus berani menjadi petani atau mendirikan starup pertanian.
“Usaha pertanian itu paling pasti untuk dilakukan. Selain untuk ekonomi, bisa juga membuka lapangan kerja. Coba bandingkan dengan usaha tambang yang membutuhkan waktu 10 tahun-20 tahun baru bisa mendatangkan hasil. Kuncinya adalah ada kemauan dan pintar dalam membaca peluang,” ujar Mentan Syahrul.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial.
“Menggunakan kreativitas dan inovasinya. Sehingga, pertanian ke depan menjadi modern. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” paparnya.
Guna terus mencetak generasi muda bidang pertanian terutama di Kalimantan Selatan, Kali ini PPIU Kalimantan Selatan sebagai pelaksana Program YESS di Kalsel menggelar Workshop Kampanye Kesadaran Pemagangan di Hotel G Sign Banjarmasin.
Selama 2 hari terhitung sejak Senin (11/04), peserta mendapatkan materi dari narasumber dan peserta juga saling memberikan masukan terkait pelaksanaan pemagangan bagi Calon Penerima Manfaat (CPM) Program YESS di Kalsel untuk tahun 2022.
Hal di atas sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Kepala SMK-PP N Banjarbaru, Budi Santoso yang menjelaskan tujuan magang ini untuk membekali ketrampilan bagi CPM, yang ujungnya nanti mencetak generasi pertanian di Indonesia.
“Pemagangan ini untuk membekali peserta Program YESS yang pesertanya pemuda untuk menjadi dua hal utama yaitu sebagai Job Creator dan Job Seeker, khususnya di bidang pertanian,” jelas Budi Santoso saat membuka kegiatan
Lanjut Budi menambahkan, “Di tahun 2022 ini outputnya ada 80 peserta magang, dan arahan dari Kepala Badan, semua harus terserap di Dunia Usaha dan Dunia Industri,” timpalnya.
Ditambahkan ketua pemagangan PPIU Kalsel, Abdul Wahid mengatakan, workshop ini untuk memberikan informasi tentang kegiatan pemagangan baik peserta pemagangan, perusahaan, P4S, maupun jajaran terkait lainnya.
“Nantinya diharapkan adanya persepsi yang sama dalam pelaksanaan pemagangan bersertifikat di 2022, dan teridentifikasinya program dan rencana pemagangan di 2022,” pungkas Wahid.
Adapun peserta yang hadir berasal dari Bappeda, Dinas Terkait yang terdapat Program YESS, Iduka, P4S, BBPP Binuang, BPTU-HPT, Balai Latihan, dan Mobilizer.
Untuk rencana lokasi pemagangan bagi CPM di 2022 ini berada di wilayah Kalimantan Selatan diantaranya di 5 Kabupaten/Kota yaitu Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu. (Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru)