Wali Kota Aditya Komitmen Minimalisir Stunting di Kota Banjarbaru

Wali Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin berinteraksi kader Posyandu, Selasa (6/2/024) di Kebun Raya Banua di Banjarbaru. (Foto: Aldi/Media Center Kota Banjarbaru/Katajari.com)
Wali Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin berinteraksi kader Posyandu, Selasa (6/2/024) di Kebun Raya Banua di Banjarbaru. (Foto: Aldi/Media Center Kota Banjarbaru/Katajari.com)

Katajari.com Wali Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin sangat antusias dan memegang teguh komitmen untuk meminimalisir terjadinya stunting di Kota Banjarbaru.

Komitmen ini dinyatakan Wali Kota Aditya dengan pernyataan tegas di hadapan para kader Posyandu dan ditandatanganinya komitmen cegah stunting, Selasa (6/2/2024) di Kebun Raya Banua di Banjarbaru.

Wali Kota Aditya menyampaikan adanya beberapa permasalahan utama di masyarakat, di antaranya kemiskinan, yang saat ini menjadi fokus utama untuk pemberantasan permasalahan stunting.

Stunting bukan hanya masalah terkait tumbuh kembang anak yang terhambat, tetapi juga melibatkan permasalahan pola asuh anak, sanitasi lingkungan, asupan gizi, dan berbagai aspek lainnya.

“Oleh karena saya berharap agar seluruh stakeholder dapat bersinergi dan terus berkolaborasi untuk mengatasi permasalahan ini,” ujarnya.

Diterangkan dia, di Kota Banjarbaru berdasarkan data By Name By Address tahun 2023, tingkat prevalensi stunting berada pada 13,03%.
“Angka tersebut sudah berada di bawah target nasional yaitu 14 persen,” imbuhnya.
Wali Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin menandatangani komitmen cegah stunting, Selasa (6/2/2024) di Kebun Raya Banua di Banjarbaru. (Foto: Aldi/Media Center Kota Banjarbaru/Katajari.com)
Wali Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin menandatangani komitmen cegah stunting, Selasa (6/2/2024) di Kebun Raya Banua di Banjarbaru. (Foto: Aldi/Media Center Kota Banjarbaru/Katajari.com)

Ketua DPW PPP Kalsel ini berharap penanganan serta update data stunting dapat terus digalakkan khususnya bagi para kader Posyandu.

Ia ingin semua penangan terkait stunting dapat cepat dan tepat sasaran, yang melibatkan SKPD terkait.

“Mari kita ciptakan generasi yang unggul, sehat, dan memiliki daya saing melalui pemenuhan tumbuh kembang yang baik,” ucapnya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada kader Posyandu, dengan Posyandu sebagai ujung tombak dalam menyebarkan informasi kesehatan dan melaksanakan tugas pemantauan tumbuh kembang anak-anak, tujuan utama menciptakan masyarakat yang sehat.

“Tentunya, Posyandu memiliki peran yang krusial dalam menanggulangi permasalahan stunting di Indonesia,” sebutnya.

Di kesempatan yang sama Pemkot Banjarbaru melalui Dinas terkait serahkan secara simbolis beberapa bantuan untuk Kader Posyandu se-Kota Banjarbaru.
Bantuan antara lain, Antropometeri Kit, bantuan Beras Cadangan Pangan Pemerintah, dan Rehabilitasi Bangunan Posyandu, yang didapatkan dari Insentif dana Fiskal tahun 2023, setelah kota Banjarbaru berhasil menekan Inflasi. (kjc)

Tinggalkan Balasan