Religi  

Ziarah Religi Majelis Taklim Assyaidatut Tharirah Banjarbaru

Ziarah religi dilakukan Majelis Taklim Assyaidatut Tharirah Banjarbaru di Masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin. (Foto: Majelis Taklim Assyaidatut Tharirah Banjarbaru/Katajari.com)
Ziarah religi dilakukan Majelis Taklim Assyaidatut Tharirah Banjarbaru di Masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin. (Foto: Majelis Taklim Assyaidatut Tharirah Banjarbaru/Katajari.com)

Katajari.com –  Ziarah di bulan Muharam merupakan salah satu perbuatan baik yang disunahkan  oleh Rasulullah SAW. Anjuran ini pula diamalkan Majelis Taklim Assyaidatut Tharirah Banjarbaru dengan melakukan ziarah religi ke makam ulama, juga syuting syiar Islam dan mengunjungi masjid bersejarah, tempat syiar Islam di tanah Banjar.

Majelis Taklim Assyaidatut Tharirah beralamat di Jalan Bina Murni Loktabat Kota Banjarbaru memulai kunjungan dengan syuting syiar Islam di studio Duta TV di Jalan Pramuka Komplek Semanda Kecamatan Banjarmasin Timur, Sabtu (29/7/2023).

Lalu, dilanjutkan ke masjid bersejarah, Masjid Raya Sabilal Muhtadin di Jalan Jenderal Sudirman Kota Banjarmasin.

Kemudian, ziarah makam ulama Banjar, KH Ahmad Zuhdiannoor (Guru Zuhdi) di Jalan Belakang Masjid Jami Kelurahan Antasan Kecil Timur Kecamatan Banjarmasin Utara.

Rombongan Majelis Taklim Assyaidatut Tharirah juga meluangkan waktu ziarah makam Syekh Mufti H. Muhammad Amin (Datu Amin Banua Anyar), cucu dari Qodhi HM Sa’id, seorang menteri Kesutanan Banjar pada zamannya.

Qodhi HM Sa’id kawin dengan Tuan Giat, saudara Tuan Guwat istri Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari. Qodhi HM Sa’id dan Tuan Giat melahirkan Shalehah yang kawin dengan Juragan Ya’qub.

Perkawinan ini melahirkan 4 orang anak, salah satunya adalah Datu Amin Banua Anyar. Dengan demikian, Datu Amin Banua Anyar masih ada hubungan kekerabatan dengan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Datu Kalampayan).

Di penghujung kegiatan menyempatkan ke taman wisata alam, Pulau Bakut Kecamatan Anjir Muara Kabupaten Barito Kuala, yang menjadi tempat habitat hewan asli Kalimantan, Bekantan.

Majelis Taklim Assyaidatut Tharirah Jalan Bina Murni Loktabat Kota Banjarbaru syuting syiar Islam di Studio Duta TV di Jalan Pramuka Komplek Semanda Kecamatan Banjarmasin Timur, Sabtu (29/7/2023). (Foto: Majelis Taklim Assyaidatut Tharirah Banjarbaru/katajari.com)

“Maksud dan tujuan  ziarah religi, untuk syiar agama Islam dan menambah cinta kita kepada para ulama, khususnya ulama di Banjarmasin,” cetus Siti Hadijah, selaku ketua rombongan ziarah religi Majelis Taklim Assyaidatut Tharirah.

Ustadz Muhammad Nurani selaku khodimul Majelis Assyaidatut Tharirah mengatakan Ziarah Religi bertujuan mengenang jasa serta pengorbanan dari para ulama dalam menyebarkan syiar Islam di Kalimantan Selatan serta menghadirkan syiar-syiar Islam sebagai bentuk upaya pendekatan diri kepada Allah SWT.

Kegiatan Ziarah Religi seperti ini direncanakan merupakan agenda kegiatan rutin yang diadakan Majelis Taklim Assyaidatut Tharirah, dengan maksud agar majelis ini menjadi wadah bagi para jamaah untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Serta ingin selalu dekat dengan para ulama baik masih hidup ataupun sudah dipanggil Allah terlebih dahulu

Ustadz Muhammad Nurani menambahkan ziarah mengingatkan kita dengan sesuatu yang pasti, yakni kematian.

“Menziarahi waliyullah diajurkan agar kita dapat tafaul yakni harapan diberi Allah apa apa yang didapat para wali tersebut. Dan, ziarah waliyullah adalah bagian tawassul dengan amal sholeh. Dengan catatan meminta  tetap hanya kepada Allah,” pesan Ustadz Muhamad Nurani.

Tradisi berziarah kubur ke makam para wali perlu dilestarikan karena tidak bertentangan dengan syariat Islam. Bahkan dapat mengingatkan kita akan kehidupan di akhirat. (kjc) 

 

Tinggalkan Balasan