Museum Lambung Mangkurat Koleksi Benda Warisan Alam dan Budaya

Belajar Bersama II Tema “Meronce Manik-manik” di Museum Lambung Mangkurat. (Foto: Museum Lambung Mangkurat/Katajari.com)
Belajar Bersama II Tema “Meronce Manik-manik” di Museum Lambung Mangkurat. (Foto: Museum Lambung Mangkurat/Katajari.com)

Katajari.com Fungsi Museum Lambung Mangkurat sebagai tempat pelestarian koleksi benda warisan alam dan budaya dengan melakukan kegiatan pengumpulan/penyimpanan, dan perawatan/pengamanan.

Serta sebagai sumber informasi yang terkait dengan koleksi dengan melakukan kegiatan penelitian, penyajian/pameran dan pengkomunikasian.

Pengkomunikasian/edukasi berupa pelayanan publik yaitu upaya untuk memberikan kemudahan dan fasilitasi kepada masyarakat dalam pelayanan informasi, pemanfaatan museum.

Maupun peran sertanya dalam pengembangan museum, diantaranya melalui berbagai program-program publik.

Pemanfaatan Museum untuk tujuan pendidikan non-formal. (Foto: Museum Lambung Mangkurat/Katajari.com)
Pemanfaatan Museum untuk tujuan pendidikan non-formal. (Foto: Museum Lambung Mangkurat/Katajari.com)

Belajar bersama meronce manik-manik atau airguci merupakan salah satu kegiatan sosialisasi program publik Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan.

Melalui kegiatan belajar bersama ini merupakan media promosi, publikasi dengan cara tatap muka dan pemasaran museum dengan berbagi pengetahuan meronce manik-manik atau airguci sebagai warisan budaya Kalimantan Selatan.

Sebagai upaya pemanfaatan museum untuk tujuan pendidikan non-formal dengan cara mendatangkan peserta didik dan pendidik ke Museum Lambung Mangkurat.

Meronce manik-manik, seperti yang kita ketahui manik-manik adalah benda kecil, indah dan rumit yang biasanya berbentuk bulat, dilubangi dan di ronce menjadi suatu perhiasan atau menghiasi suatu benda, awalnya manik-manik dikaitkan dengan benda berkekuatan gaib atau jimat, sesuatu yang berhubungan dengan religi atau upacara.

Terbuat dari berbagai macam bahan seperti batuan, kaca, terakota (keramik), logam, kerang, tulang, gading, kayu, dan lain sebagainya.

Sosialisasi program publik Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan. (Foto: Museum Lambung Mangkurat/Katajari.com)
Sosialisasi program publik Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan. (Foto: Museum Lambung Mangkurat/Katajari.com)

Manik-manik sudah lama menjadi bagian dari kehidupan manusia, seiring perkembangan kebudayaan, jenis, dan fungsi manik-manik juga semakin beraga digunakan barang yang sifatnya sehari-hari juga sakral.

Juga, merupakan bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan karena fungsi dan kualitasnya yang penting sehingga masih di produksi dan digunakan dari dulu hingga sekarang.

Terkait dengan fungsi tersebut, salah satunya Museum sebagai lembaga pendidikan non formal melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

Nama kegiatan : Belajar Bersama II Tema “Meronce Manik-manik”

Hari/tanggal : Kamis 10  Agustus 2023

Peserta : Siswa-siswi SMPN Banjarbaru berjumlah 100 orang siswa dan masyarakat umum. (Museum Lambung Mangkurat/Kjc)

Tinggalkan Balasan