Katajari.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak semua insan pertanian, untuk berkontribusi dalam mencapai ketahanan pangan nasional. Ia meminta setiap kepala daerah untuk memperkuat lumbung pangan, melalui peningkatan produksi pangan lokal.
Menurutnya, penguatan lumbung pangan tidak hanya untuk menjaga ketersediaan pangan nasional. Namun juga untuk meningkatkan perekonomian nasional.
“Salah satu yang bisa dilakukan adalah jaga panganmu. Pangan ini yang paling penting. Kalau makananmu belum beres, apa yang bisa terjadi? Jangan biarkan kekacauan ini terjadi di generasimu, anak-anakku,” ujar Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengungkapkan Kementan melalui SMK-PP, Politeknik atau pendidikan vokasi, akan terus berupaya menghasilkan SDM yang professional, berjiwa wirausaha, dan SDM yang mempunyai daya saing tinggi.
Salah satu indikasi keberhasilan dari pendidikan vokasi Kementan adalah output atau alumninya dapat diserap oleh Dunia Usaha atau Dunia Industri (DuDi).
“Untuk itu kami menerapkan Teaching Factory atau TEFA, dimana model pembelajaran dalam suasana sesungguhnya (tempat kerja) dan bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan kewirausahaan peserta didik atau lulusan sesuai dengan kebutuhkan DuDi,” tegas Dedi.
Menindaklanjuti hal di atas SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai unit pelaksana teknis BPPSDMP Kementan terus berupaya mensinergikan program dari Kementan terutama dalam ranah pendidikan vokasi melalui penerapan Teaching Factory.
Teaching Factory (Tefa) di SMK-PP Negeri Banjarbaru sendiri berdiri sejak 2020, melalui Surat Keputusan Kepala Sekolah No. 1244/Kpts/OT.080/I.2.2/08/2020, tentang Pembentukan Teaching Factory (TEFA) SMK-PP Negeri Banjarbaru. Beralamatkan di Jalan RO Ulin No.48, Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan 70721.
TEFA memiliki visi “Mewujudkan TEFA SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai Pusat Pembelajaran dan Pencetak Agropreneur”. Sedangkan misi nya adalah Mengembangkan TEFA pusat keunggulan berdasarkan peluang dan potensi wilayah, menata manajemen bisnis berkelanjutan selaras dengan kurikulum pembelajaran.
Kemudian, untuk mendorong peran program studi dalam proses produksi dan proses pembelajaran, Meningkatkan kapasitas kompetensi SDM TEFA, Membangun market dan jejaring kerjasama dengan berbagai pihak, dan Memfasilitasi kegiatan Inkubator Bisnis.
TEFA SMK-PP Negeri Banjarbaru melakukan pengembangan sebagai bentuk upaya penyesuaian dengan tuntutan dari Kementerian Pertanian diantaranya: Pusat Keunggulan (PK), Program Reguler, dan Inkubator Bisnis.
Adapun Pusat Keunggulan yang dilaksanakan ialah: kultur jaringan dan pembuahan diluar musim. Untuk Program Reguler ialah: Program Studi ATPH untuk produksi kembang kol, Program Studi ATP untuk produksi kelapa sawit, Sementara Program Studi APHP focus pada produksi dried fruit. Untuk Inkubator Bisnis masih dalam tahap awal pengembangan.
Hasil produk TEFA SMK-PP N Banjarbaru sendiri dijual melalui berbagai model diantaranya lewat outlet yang berada di lahan praktek, melalui pesanan, dan yang menarik adalah melalui petik langsung di kebun.
Terkait TEFA Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso, mengatakan, “Alhamdulillah pencapaian PNBP di 2022 kita mencapai target berkat peran dari rekan-rekan di Teaching Factory dan di lahan, mudah-mudahan target di 2023 bisa tercapai,” tandas Budi. (Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru)